Ahad 02 Jun 2013 09:10 WIB
Perancang Busana

Ini Aku yang Rancang Lho..

Pekan Raya Jakarta
Foto: Republika/Adhi
Pekan Raya Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, Devi (16 tahun) sudah tak sabar menggunakan pakaian rancangannya. “Bangga sekali aku nanti pas memakainya. Sambil berdecak kagum aku mau bilang sama saudara-saudara aku, Ini aku yang rancang lho,” ungkap siswi SMAN 109 Jakarta Selatan ini bersemangat.

Remaja bernama lengkap Ida Ayu Sri Devi ini adalah satu dari 500 pelajar SMA Jakarta yang turut meramaikan Workshop Jakarnaval 2013. Workshop yang pada Ahad (26/5) diadakan di Gedung Graha Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, ini diikuti perwakilan SMA dari lima wilayah Ibu Kota.

Hari itu, Ahad (26/5), peserta Workshop Jakarnaval dari tiap-tiap wilayah berkreasi sendiri untuk membuat desain kesenian mereka. Konsultan Workshop Jakarnaval 2013, Heru Mataya (41), mengatakan, acara workshop pada hari itu merupakan yang keempat diadakan Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Lima ratus peserta yang mengikuti workshop berasal dari lima wilayah Jakarta. Workshop yang tercetus dari ide Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ini mengusung tema “Keajaiban Ondel-Ondel”.

Para siswa pun berkreasi sendiri ondel-ondel versi mereka. Tak cuma itu, para peserta, kata Heru, yang berasal dari lima kota di Jakarta juga diberi lima bahan dasar yang berbeda. “Untuk menumbuhkan kreativitas peserta dalam membuat karya ondel-ondel, yang nantinya karya peserta akan berbeda antara satu dan lainnya,” ungkapnya.

Jakarta Selatan menggunakan bahan dasar daun lontar dan akar wangi. Jakarta Timur menggunakan bahan dasar karung goni dan bambu. Jakarta Pusat diberikan bahan dasar daun pandan. Jakarta Utara menggunakan bahan dasar rotan dan enceng tenun.

Sedangkan, Jakarta Barat menggunakan bahan dasar cacahan agel (sejenis tumbuh-tumbuhan kering) dan enceng tenun.Setiap anak membuat sendiri satu baju yang akan dipakainya sendiri. “Jadi, nanti di Jakarnaval ada 500 anak dengan 500 karya berbeda,” kata pendiri rumah Karnaval Indonesia (RKI) itu.

Heru menambahkan, untuk memantau peserta ini tidak sulit, panitia berinisiatif memberikan mereka seragam yang berbeda antara satu dan lainnya. Jaksel menggunakan seragam ungu, Jaktim kuning, Jakpus biru, Jakut merah, dan Jakbar dengan seragam putihnya.

Dia menambahkan, karya para pelajar ini nantinya akan digunakan dalam gelaran Jakarnaval 2013 sebagai bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta yang akan digelar pada 30 Juni 2013.

Heru mengungkapkan, pagelaran Jakarnaval kali ini bahan-bahannya disediakan langsung oleh Dinas Pendidikan bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. “Peserta hanya tinggal konsentrasi bekerja untuk mendesain ondel-ondelnya,” pungkas konseptor dan program director karnaval yang juga diselenggarakan di Solo, Pekalongan, Tegal, Batang, Palu, dan Semarang ini.

Seorang peserta Workshop Jakarnaval 2013 perwakilan Jakarta Barat, Uzha Hilman Hanafi, mengaku mendapat banyak keuntungan. Tak hanya mengembangkan kreativitas, tapi juga membangun kerja sama tim para murid. “Banyak sisi positif dari keikutsertaan acara ini,” ungkap murid berkacamata ini.

Sementara itu, Aprilia, perwakilan dari Jakarta Utara, mengatakan, tingkat kesulitan selama proses pembuatan terletak pada tahap melilitkan rotan-rotannya di bagian mahkota ondel-ondel tersebut. “Yang paling susah itu waktu melilitkan rotannya,” ujar murid SMAN 92 Jakarta Utara ini.

Hal serupa juga dikatakan perwakilan Jakarta Selatan, Devi dan Kevin. Murid SMAN 109 Jaksel ini pun mengakui sedikit kesulitan sewaktu pembuatan mahkota. “Dengan bahan akar wangi, mengatur volume dudukan mahkotanya menjadi sedikit sulit,” ujar mereka berdua.

Abyan, siswa SMAN 102 Jakarta Timur mengatakan sama sekali tidak ada kesulitan. Dia menegaskan, dalam dua minggu, proses pembuatannya sudah rampung. Salah satu perwakilan dari Jakarta Pusat, Mila Alfina, menceritakan hal serupa. Dia pun mengakui tidak ada kesulitan dalam proses pembuatan ondel-ondel ini. Hanya, masih belum nyaman ketika dipakai kostum ondel-ondel buatannya ini.

Pembimbing SMAN 112 Jakarta Barat, Yaya Amansurya, mengatakan, dengan acara ini, murid dilatih untuk mengemban amanah yang diberikan. “Bukan hanya melatih bertanggung jawab, acara ini juga melatih anak berkreativitas tinggi,” tutur pria berkumis ini.

Acara Jakarnaval 2013 sendiri merupakan rangkaian acara HUT Kota Jakarta akan dimulai pada 2 Juni sampai 3 Juli 2013 dengan menggelar 17 kegiatan utama. Beberapa kegiatan tersebut, di antaranya, Pekan Raya Jakarta, Jakarta Great Sale, Jakarta Night Festival (car free night), kejuaraan dunia golf, kejuaraan maraton (Jakarta 10K), dan Jakarnaval.

Untuk rute Jakarnaval ini dimulai dari Balai Kota menuju Bundaran Hotel Indonesia. Acara Jakarnaval ini akan dimulai pukul 15.00 WIB.Sementara, untuk puncak acara hari jadi Kota Jakarta, lanjut Heru, akan berlangsung di kawasan sekitar Monumen Nasional pada 22 Juni 2013. Selama mengikuti workshop, para siswa didampingi kakak-kakak instruktur.

Dalam empat perjumpaan yang digelar setiap Ahad itu, Devi mengaku tak mengalami kesulitan. Dalam selang waktu tiga minggu, Devi mampu menyelesaikan keseluruhan desain baju ondel-ondelnya. Tinggal sentuhan akhir sedikit di bagian aksesori yang tersisa. “Jahitnya sengaja aku belakangkan, soalnya biar barengan sama selesainya aksesori. Jahit kan cuma butuh waktu sebentar,” kata gadis penggemar kartun ini.

Devi yang merancang dengan daun lontar dan akar wangi itu tak sabar membayangkan baju jadinya dibawa melenggang di tubuhnya saat karnaval. “Bakalan aku simpan baju ondel-ondel ini,” katanya dengan penuh antusiasme. N c10 ed: nina chairani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement