Selasa 21 May 2013 01:36 WIB
Asuransi Syariah

Askrindo Syariah Dorong Keuangan Mikro

Asuransi syariah, ilustrasi
Asuransi syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah bertekad mendorong perkembangan ekonomi Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Hal tersebut dilakukan melalui perjanjian kerja sama antara Askrindo Syariah dan Asosiasi Baitulmal wa Tamwil Se-Indonesia (Absindo).

Perjanjian kerja sama ini dalam rangka mendukung kemajuan kegiatan usaha mikro di Indonesia yang menjadi komitmen Askrindo Syariah. Direktur Utama Askrindo Syariah Pribadi mengatakan, dengan kerja sama ini Askrindo Syariah hendak mendukung BMT-BMT yang ada di bawah Absindo, sehingga dapat memberikan layanan lebih baik pada masyarakat. “Banyak warga yang belum mampu menjadi nasabah perbankan karena belum feasible,” ujarnya saat ditemui usai penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Absindo  di Gedung Askrindo, Kemayoran, Jakarta, Senin (20/5).

Pribadi menambahkan, kehadiran Askrindo Syariah dalam rangka memberikan penjaminan pembiayaan pada BMT dapat mengembangkan perekonomian mikro di Tanah Air. Askrindo Syariah juga ingin membuat sistem teknologi dan informasi (TI) terpadu dengan BMT. “Kami sadar, administrasi BMT belum terlalu canggih. Kalau tidak dibantu dari sisi teknologi, kasihan,” katanya. Nantinya, akan dikembangkan sistem TI yang bisa dimanfatkan BMT, sehingga administrasi lebih tertib.

BMT adalah salah satu LKMS nonbank yang dinilai memiliki peran langsung meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menjadi sarana menanggulangi kemiskinan di Indonesia. BMT sebagai LKMS diharapkan mampu mengusung nilai-nilai dasar ekonomi syariah, seperti penghapusan riba, menghindari spekulasi, menyuburkan zakat atau sedekah, menjauhi pola konsumsi moderat, penghargaan nilai-nilai keadilan, kejujuran, amanah, dan profesionalisme.

Askrindo Syariah berharap dapat memberikan kontribusi optimal bagi kemajuan dan perkembangan lembaga keuangan syariah di Tanah Air, khususnya LKMS. “Hal ini sesuai visi perusahaan untuk menjadi perusahaan pembiayaan berbasis syariah terkemuka sebagai pendukung pengembangan ekonomi nasional dan berperan dalam perekonomian global,” ujar Pribadi.

Ketua Absindo Aries Muftie mengatakan, kerja sama ini adalah ide luar biasa. “Dengan kerja sama ini, BMT tidak hanya feasible (layak),  tapi juga bankable (memenuhi syarat perbankan),” ucapnya.

Dia menyebut, selama ini meski masyarakat berpenghasilan kecil kerap mencari pembiayaan di BMT, ketika menyimpan uang mereka lebih memilih di bank. Pasalnya, BMT dinilai tidak memiliki lembaga penjaminan, sehingga masyarakat khawatir menyimpan uangnya di sana.

Aries mengatakan, dalam forum Islamic Financial Service Board (IFSB) di Kuala Lumpur, Malaysia, yang dia datangi baru-baru ini disebutkan bahwa masyarakat Indonesia yang aktif melakukan pembiayaan baru 15 persen. “Salah satu alasannya karena pembiayaan membutuhkan jaminan, sementara sebagian masyarakat tidak punya,” ujarnya. Untuk itu, menurutnya, financial inclusion perlu benar-benar diwujudkan sehingga akses ke pembiayaan bisa dijangkau seluruh masyarakat.

Dia berharap, melalui kerja sama dengan Askrindo Syariah, dapat membuka peluang financial inclusion, khususnya sektor keuangan mikro. Askrindo Syariah diharapkan dapat memberi penjaminan syariah pada produk dan jasa pembiayaan BMT.

Absindo adalah asosiasi BMT se-Indonesia yang dihasilkan oleh Kongres Nasional LKMS BMT pada 2005. Saat ini, Absindo telah memiliki sekitar 5.500 BMT dan diperkirakan akan terus bertambah.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Askrindo Syariah dan Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) BMT.

Dalam waktu dekat, akan menyusul Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Inkopsyah BMT. Inkopsyah BMT menargetkan dapat menjadi salah satu koperasi syariah terbesar di Indonesia. Aset yang berhasil dibukukan pada akhir 2012 sebesar Rp 158 miliar. Angka tersebut tumbuh 54 persen dibanding 2011 sebesar Rp 102 miliar.

Inkopsyah BMT diharapkan mampu menjadi seperti induk koperasi kredit (Inkopdit) yang saat ini asetnya sudah mencapai Rp 15 triliun.

Dalam acara ini, dilakukan penyerahan sertifikat perdana untuk anggota Inkopsyah BMT, masing-masing kepada BMT GKBI dan BMT Amanah. “Insya Allah, dalam waktu dekat segera ditindaklanjuti dengan penerbitan sertifikat dari anggota Inkopsyah BMT lainnya,” ucap Direktur Operasional Askrindo Syariah Meivyta Husman. n qommarria rostanti ed: irwan kelana

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement