Selasa 14 May 2013 15:39 WIB

Pembalap Wanita Jangan Hanya Jadi Pajangan

Red:
Pembalap Wanita Jangan Hanya Jadi Pajangan
Foto: motor.sportku.com
Pembalap Wanita Jangan Hanya Jadi Pajangan

SPORTKU.COM - Untuk pertama kalinya Helmy Sungkar dari Trendypromo Mandira (TPM) lakukan kerjasama dengan Yamaha. Kerjasamanya ini dimulai pada Seri 2 Pertamina Enduro Comet KYT R9 BRT The Master Of Matic Race 2013 yang berlangsung di Sirkuit Gery Mang Subang, Jawa Barat akhir pekan kemarin.

Para pembalap wanita yang berjumlah 21 orang dipersenjatai dengan Mio J standard (hanya knalpot dan ban yang diganti) untuk tampil apik di Kelas Khusus Wanita. Dari 21 peserta yang ada, panitia hanya menampung 15 pembalap yang ikut tampil di laga final. Hal ini juga karena motor yang dipasok dari Yamaha hanya berjumlah 15 unit.

Menggunakan motor dengan basic yang masih standard juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan para pembalap wanita. "Bawanya alus, cepat dan power tidak nge-drop. Dengan motor standard lebih ketahuan skillnya dan lihat bagaimana pinternya bawa motor. Dari sinilah bisa kelihatan yang berbakat," tutur Inuk, salah satu pembalap senior di Kelas Wanita.

Knalpot R9 gantikan knalpot standard Mio Jbalap matic subang, matic gery mang, matic, sirkuit gery mang, helmy sungkar, trendypromo mandira, kyt, skutik, balap motor, balap matic, balap motor matic, brt, comet, tdr, pertamina, indotire, pembalap wanita, sukmawati, yamaha mio, yamaha

Pieka, pembalap berusia 25 tahun juga melontarkan nada yang sama. "Ada Kelas OMR Yamaha tidak masalah. Apalagi kalau motornya masih standard justru bisa mengasah skill pembalap," ungkapnya disela-sela kesibukannya. "Di Seri 2 ini peserta wanita malah naik, mungkin pada Seri 1 mereka yang mau ikut tapi tidak punya motor. Tapi kalau sekarang kan motor disediakan oleh Yamaha," tambahnya.

Di samping itu, tak sedikit pula para pembalap yang merasa kecewa. Lantaran mereka sudah jauh-jauh hari menyiapkan kendaraan untuk digunakan. Namun panitia mengharuskan para pembalap wajib memakai motor yang sudah disuplai dari Yamaha.

"Motor tiba-tiba disediain sama panitia, Yamaha Mio J. Padahal aku dah bangun motor yang sudah aku setting sendiri. Pokoknya kecewa banget, kayak buat penghibur aja kita, bukan untuk dikembangkan bakatnya," ungkap Sabrina Sameh, pembalap asal Bandung.

Sabrina Sameh (Elpra CLD KYT BBS ALZ TTH TPM) pembalap asal Bandungbalap matic subang, matic gery mang, matic, sirkuit gery mang, helmy sungkar, trendypromo mandira, kyt, skutik, balap motor, balap matic, balap motor matic, brt, comet, tdr, pertamina, indotire, pembalap wanita, sukmawati, yamaha mio, yamaha

"Balap sekarang benar-benar bikin bingung. Motor yang disediakan oleh panitia itu kurang, sehingga mengharuskan race dibagi menjadi dua. Motor yang dipakai juga benar-benar standard, aku aja sampai debat sama panitia hanya gara-gara minta standar motor dilepas. Kan gak lucu balap tapi motornya masih ada standarnya. Ini mau ngojek atau mau balap," kesal Indri, yang juga sebagai joki drag bike.

Menggelar Kelas OMR, tentunya bukan tanpa maksud apa-apa. Langkah ini bisa saja menjadi riset atau uji coba untuk pengembangan Yamaha terhadap produk-produknya. Selain itu juga untuk memperkuat posisi Yamaha dipasar sepeda motor tanah air. Terutama untuk Mio J yang memang menjadi produk Yamaha paling laris.

Persaingan ketat Kelas Wanita di Matic Race Seri 2, Sirkuit Gery Mang Subangbalap matic subang, matic gery mang, matic, sirkuit gery mang, helmy sungkar, trendypromo mandira, kyt, skutik, balap motor, balap matic, balap motor matic, brt, comet, tdr, pertamina, indotire, pembalap wanita, sukmawati, yamaha mio, yamaha

Meski begitu Supriyanto, Manajer Motorsport Yamaha Indonesia tetap menanggapi positif mengenai evaluasi OMR Mio J di Sirkuit Gery Mang. "Kalau antusiasmenya memang cukup tinggi. Ada beberapa pembalap yang memang tidak mau kalau motornya benar-benar standard. Tapi sebenarnya kita juga mau beberapa partnya kita ganti, seperti ban, muffler dan juga shock. Intinya tidak standard bangetlah."

Menaggapi hal itu, Yamaha berjanji akan memperbaikinya pada seri-seri berikutnya. Beberapa masukan dari para pembalap juga akan ditampung dan dievaluasi. "Permintaan hanya 15 unit tapi kita persiapkan 20 unit, yang 5 buat spare dan tidak sempat kita kirim ke gudang kami yang di Bandung," tambah Supriyanto.

Supriyanto juga tidak menampik jika pada Seri 2 kemarin memang kurang persiapan. Baik dari Yamaha maupun dari panitia (Trendypromo Mandira). "Kita juga tidak menyangka peserta akan sampai 21. Ya memang kemarin ada sedikit miskomunikasi. Regulasi yang keluar juga belum jelas. Tapi secara overall bagus kok," pungkas Supriyanto.

Supriyanto, Manager Motorsport Yamaha IndonesiaImanuel Pratna, pembalap indonesia, Qatar International Road Racing Championship, QIRRC, sirkuit losail, supersport 600cc, yamaha, indoprom

sumber : motor.sportku.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement