REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tim putra Jakarta BNI 46 gagal mempertahankan gelar juara di Proliga 2013 setelah dikalahkan 3-1 (25-18, 25-19, 19-25, 25-21) oleh tim Bank Sumsel Babel, pada pertandingan yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (5/5). Cedera engkel atau pergelangan kaki yang diderita oleh Koko Prasetyo menjadi salah satu faktor bagi BNI 46 gagal mempertahankan gelar juara di 2013 ini.
Pelatih BNI 46 Roy Makpal mengatakan, dengan absennya Koko maka received timnya menjadi berkurang. Sedangkan, dominasi para pemain muda yang diturunkan rata-rata tidak memiliki kesiapan yang matang. Hanya Aji Maulana dan Dani Anggriawan yang merupakan pemain senior di tim tersebut. "Secara pribadi, dengan cederanya Koko sangat berpengaruh, apalagi dia sebagai sosok leader di tim," ujar Roy.
Selain itu, kurangnya kekompakan dalam tim juga menjadi salah satu faktor kekalahan BNI 46, terutama ketika Bank Sumsel Babel mampu mencuri poin. Para pemain mulai kehilangan percaya diri dan tidak fokus, sehingga secara performa pemain secara individu menjadi berkurang. Sementara itu, dengan absennya Koko maka mau tidak mau Roy harus melakukan rotasi pemain. "Ini adalah Proliga pertama bagi para pemain muda, sehingga mental mereka masih kurang," kata Roy.
Sementara itu pelatih Bank Sumsel Babel, M.Ansori mengatakan, dia meminta anak asuhnya untuk bermain dengan santai dan tanpa beban, sehingga bisa menikmati permainan. Palembang Bank Sumsel Babel pernah memiliki rekor buruk ketika menghadapi Jakarta BNI 46. Dari empat pertemuan yang terjadi selama babak penyisihan dan final four, juara Proliga 2011 ini selalu mengalami kekalahan.
Pemain asing Bank Sumsel Babel Poey Romero Raydel menjadi pemain andalan untuk menyerang. Ansori mengakui sebelumnya Raydel memiliki emosi yang naik turun di lapangan. Sehingga di final Proliga 2013 ini, dia mencoba untuk menurunkan emosi Rydel.
"