Sabtu 27 Apr 2013 18:30 WIB

Calon Guru Harus Siap dengan Kurikulum Baru

Seorang guru mengajar siswa kelas 2 yang hanya berjumlah lima murid di lantai SDN V Krasak, kec. Jatibarang, Kab. Indramayu, Jabar, Kamis (17/11). Akibat ruang kelas rusak siswa SDN V Krasak terpaksa belajar di rumah huni guru yang terletak di samping bang
Foto: antara
Seorang guru mengajar siswa kelas 2 yang hanya berjumlah lima murid di lantai SDN V Krasak, kec. Jatibarang, Kab. Indramayu, Jabar, Kamis (17/11). Akibat ruang kelas rusak siswa SDN V Krasak terpaksa belajar di rumah huni guru yang terletak di samping bang

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Rektor Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang Muhdi menyatakan para lulusannya sebagai calon guru harus siap menghadapi penerapan kurikulum baru pendidikan.

"Ada beberapa hal yang akan dihadapi mereka setelah lulus, terutama penerapan kurikulum baru yang rencananya diterapkan tahun ini," katanya usai upacara Wisuda Ke-46 IKIP PGRI Semarang di Semarang, Sabtu.

Menurut dia, IKIP PGRI Semarang selama ini sudah membekali para lulusannya dengan tiga aspek penting dalam pembelajaran, yakni mendidik siswa dengan kompetensi akademis, penguasaan keterampilan, dan kepribadian.

Memang tidak secara khusus dibekali dengan materi kurikulum baru, kata dia, tetapi setidaknya tiga poin penting itu yang tercakup dalam kurikulum baru sehingga diharapkan para lulusan siap mengaplikasikannya.

Dengan bekal tiga aspek penting itu, kata dia, para lulusan IKIP PGRI Semarang diharapkan siap dengan perubahan kurikulum yang tujuannya membekali siswa secara komprehensif, tidak hanya kompetensi akademis.

Apalagi, dia mengatakan bahwa guru merupakan komponen utama dalam penerapan kurikulum sehingga dengan heterogenitas guru di Indonesia, penerapan kurikulum baru menjadi sangat bergantung pada kesiapan tenaga pendidik.

"Masih banyak hal lain yang harus mereka hadapi menyangkut berbagai permasalahan dalam pendidikan, seperti karut-marut pelaksanaan ujian nasional (UN), dan sebagainya," kata Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah itu.

Terutama, kata dia, para lulusan program magister yang kebanyakan memang berasal dari tenaga pendidikan dan kependidikan yang sehari-harinya berhadapan secara langsung dengan berbagai persoalan pendidikan.

Ia mengakui bahwa pelaksanaan wisuda periode 46 itu juga istimewa karena merupakan kali pertama IKIP PGRI Semarang meluluskan lulusan Program Magister Bidang Manajemen Pendidikan, yakni sebanyak 63 lulusan.

"Kebetulan, kami juga sudah menerima izin pembukaan dua prodi baru, yakni S-1 Pendidikan Ekonomi dan S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa sehingga semakin melengkapi program studi yang kami miliki saat ini," katanya.

Penerimaan mahasiswa untuk kedua prodi baru itu, kata dia, akan dibuka tahun ini seiring dengan penerimaan pendaftaran calon mahasiswa pada 10 prodi lain yang lebih dahulu dibuka oleh IKIP PGRI Semarang.

Pada kesempatan itu, IKIP PGRI Semarang meluluskan sebanyak 994 wisudawan, terdiri atas 931 lulusan program sarjana dari 10 program studi yang dimiliki dan 63 lulusan Program Magister Manajemen Pendidikan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement