Kamis 25 Apr 2013 12:28 WIB

Ini Tips Bagi Pasien Kanker yang Jalani Radioterapi

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Heri Ruslan
Alat radioterapi (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Alat radioterapi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --  Pengobatan penyakit kanker ternyata tidak semuanya dengan kemoterapi. Namun ada yang justru tanpa kemoterapi, melainkan dengan radioterapi seperti tumor otak.

Radioterapi ini merupakan pengobatan kanker dengan menggunakan radiasi pengion (radiasi yang dapat menyebabkan ionisasi jaringan sehingga terjadi kerusakan jaringan (sel kanker) dan jaringan sehat dilindungi),, kata Sri Retna Dwidanarti dari Bagian Radioterapi, RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta.

Pasien yang masih  menjalani radioterapi tidak diperbolehkan mandi. Karena yang menjadi sasaran radioterapi itu digambar. Sehingga apabila pasien mandi, apalagi menggunakan sabun, gambarnya akan hilang, sehingga radioterapinya tidak tepat sasaran.

''Karena itu jaga area radiasi tetap kering, jangan memberi cream, lotion dan lain-lain pada area radiasi, serta jangan mengubah atau memberi tanda radiasi sendiri,''sarannya.

Apabila area radiasi di pantat, maka setelah Buang Air Besar/Buang Air Kecil segera dibersihkan dan dikeringkan dengan tissue/kain yang lembut. Pakaian yang dikenakan hendaknya yang menyerap keringat dan longgar.

Lindungi area radiasi dari sinar matahari langsung. Bila ada rasa nyeri atau lecet, kemerahan pada area radiasi, segera konsultasikan ke dokter.

Kadang setelah pasien menjalani radioterapi merasakan mulut kering (xerostomia).Untuk mengatasi mulut kering antara lain: minum air hangat, hindari makanan yang mengiritasi mulut, makanan lunak/cair, kumur dan sikat gigi teratur.

Lebih lanjut Dwidanarti mengungkapkan umumnya pada pasien selama menjalani radioterapi mudah lelah dan lesu, kondisi emosional (mudah marah, depresi) dan nafsu makan menurun.

Untuk mengatasi hal itu, hindari makan makanan yang menyebabkan iritasi lambung, makan dalam jumlah kecil tetapi sering, minum air hangat, variasi makanan tinggi kalori dan tinggi protein seperti tempe, tahu, telur, ikan, daging, susu sayuran, buah yang tidak asam, minum vitamin yang diberikan dokter, dan cukup istirahat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement