Selasa 16 Apr 2013 22:05 WIB

Sosiolog: Orang Tua Pelajar Kecewa dengan UN Hari Pertama

Ujian Nasional tingkat SMA
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Ujian Nasional tingkat SMA

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sosiolog Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Badaruddin mengatakan, orang tua pelajar merasa kecewa terhadap pelaksanaan ujian nasional (UN) hari pertama, karena kekurangan naskah Bahasa Indonesia.

"Kegiatan UN hari pertama itu (15/4) banyak pelajar SLTA yang bingung, dan tindak mendapatkan naskah ujian," katanya di Medan, Selasa.

Kelemahan pelaksanaan UN tersebut, menurut dia, akibat kurang matangnya persiapan yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
"Ujian nasional yang masalah ini, dapat dijadikan pengalaman yang sangat berharga bagi Kemdikbud ke depan dan diharapkan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Badaruddin mengatakan, kerumitan dalam pelaksanaan UN bagi pelajar SLTA tahun ini, jauh berbeda pada tahun-tahun sebelumya. Hal ini juga merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, dan perlu tidaknya meneruskan program UN tersebut.
Padahal, jelasnya, sebelum dimulainya program UN tersebut, terjadi pro dan kontra di kalangan akademisi pendidikan.
Masyarakat akhirnya hanya mengikuti kebijaksanaan baru yang dibuat oleh pemerintah. Namun, akhirnya pelaksanaan UN tersebut menimbulkan masalah, dan menjadi beban dan pekerjaan bagi pemerintah.
Oleh karena itu, kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Sumatera Utara (USU) itu, pemerintah perlu mengevaluasi pelaksanaan UN, di mana letak kekurangan dan kelemahan program tersebut.
"Kalau tetap begini-begini terus kegiatan UN setiap tahunnya, dan kapan majunya pendidikan di Tanah Air. Ini harus menjadi perhatian serius dari pemerintah dan jangan disepelekan," kata Badaruddin.
Dia mengatakan, permasalahan UN, hari pertama tersebut tidak hanya melanda Sumatera Utara, tapi juga 23 daerah dari jumlah 33 kabupaten/kota di Sumut mengalami kekurangan naskah ujian.
Selain itu, 11 provinsi di tanah air, termasuk Sulawesi dan Kalimantan juga tidak dapat melaksanakan UN secara serentak di tanah air, karena pendistribusian naskah ujian belum diterima.
"Ujian Nasional tersebut ke depan perlu dipertimbangkan lagi dan kemungkinan tidak cocok diterapkan," kata Badaruddin.
Data diperoleh, sedikitnya 23 kabupaten/kota di Sumut mengalami kendala dalam pelaksanaan UN hari pertama yang mengujikan mata pelajaran Bahasa Indonesia, akibat belum mendapat distribusi naskah soal ujian maupun kekurangan.
Daerah yang mengalami kendala tersebut beberapa di antaranya, Binjai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar,Tanjung Balai, Sibolga, Medan, Deli Serdang, Langkat, Simalungun, Dairi, Asahan, Labuhan Batu Utara, Tapanuli Utara, Madina, Humbahas, Tobasa, Samosir, Serdang Bedagai, Padang Lawas, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara, dan Nias Selatan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement