Sabtu 02 Mar 2013 17:08 WIB

Pengajaran Bahasa Inggris Dituding Hanya Kejar Kurikulum

Guru mengajar/Ilustrasi
Foto: Agung Supriyanto/Republika
Guru mengajar/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MAGELANG--Pola pengajaran bahasa Inggris di sekolah selama ini sangat formal dan tertata rapi untuk sekadar mengejar kurikulum, kata Direktur Lembaga Bahasa Inggris Simpel dan Cepat "Spec" Borobudur, Hani Sutrisno.

"Banyak orang yeng 'frustasi' ketika belajar bahasa Inggris. Mereka berhenti belajar sebelum benar-benar menguasai bahasa Inggris," kata Hani yang juga perintis Desa Bahasa Borobudur ini di Magelang, Sabtu.

Ia mengatakan hal tersebut pada seminar cara cepat mahir bahasa Inggris dengan jari dan bernyanyi yang diselenggarakan Forum Jurnalis Magelang.

"Pernahkah terpikir, sejak SD sudah belajar bahasa Inggris di sekolah sampai lulus SMA tidak bisa 'ngomong' Inggris. Bahkan sampai lulus sarjana pun tetap gagap bila harus berbicara dengan bahasa Inggris," katanya.

Menurut dia, pola pengajaran bahasa Inggris di sekolah hanya sekadar mengejar kurikulum sehingga melupakan tujuan akhir belajar bahasa Inggris, yakni berkomunikasi secara aktif.

Ia mengatakan bahwa Desa Bahasa dan Spec dengan pengalaman panjang selama 14 tahun menemukan cara belajar bahasa Inggris yang sangat efektif dengan segala pembuktian kesuksesannya, salah satunya program desa bahasa.

Ia menuturkan bahwa di Desa Bahasa yang lokasinya tidak jauh dari dari Candi Borobudur itu, 90 persen anak muda yang ada di desa itu lancar berbicara menggunakan bahasa Inggris.

Hani mengatakan, dalam mempelajari bahasa Inggris sering kali dianggap menjenuhkan dan sulit karena beberapa alasan, yakni waktu yang dibutuhkan mempelajari bahasa Inggris cukup lama, lingkungan belajar tidak menyenangkan, merasa tertekan dan tidak bahagia, kurang konsentrasi, malas belajar, dan mudah lupa.

Selain itu, lebih banyak teori, tidak ada trik dan kiat yang mudah dan cepat mahir, tidak punya metode cara menghafal yang mudah dan baik, takut praktik komunikasi dengan bahasa Inggris, dan takut salah mengucapkan atau komunikasi dengan bahasa Inggris.

"Dengan metode yang khas dan original di lembaga kami membuktikan belajar bahasa Inggris itu mudah, simpel, dan menyenangkan," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement