Kamis 28 Feb 2013 11:52 WIB

Morning Sickness Saat Hamil? Jangan Takut! (3-Habis)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Heri Ruslan
Ibu hamil mual-mual/ilustrasi
Foto: medinda.net
Ibu hamil mual-mual/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebagian ibu hamil terkadang tak ingin terlau memperhatikan morning sickness. Mereka menganggapnya beberapa kasus yang biasa dihadapi saat kehamilan.

Ibu hamil harus menghubungi dokter jika dia mengalami morning sickness yang tak wajar, seperti dikutip dari SymptomFind, Kamis (28/2).

Morning sickness memberi sinyal bahaya jika disertai enam kasus. Pertama, mual dan muntah yang parah. Pada kondisi ini, ibu hamil disebut mengalami Hiperemesis gravidarum, yang dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Kedua, mual atau muntah yang disertai dengan nyeri atau demam.

Ketiga, mual atau muntah yang bertahan empat hingga enam bulan. Keempat, muntah darah dimana yang ibu hamil muntahkan terlihat seperti bubuk kopi. Kelima, rasa mual atau muntah disertai penurunan berat badan. Keenam, rasa mual atau muntah disertai dengan pendarahan, kram atau kontraksi.

Penelitian dari Cornell University menunjukkan bahwa wanita yang mengalami morning sickness yang normal sebetulnya lebih beruntung dibandingkan mereka yang tak mengalaminya. Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Bukankah tak ada ibu hamil yang ingin sengsara dan sakit selama menjalani masa kehamilannya?

Ternyata, hasil penelitina menunjukkan mereka yang mengalami morning sickness memiliki indikator kehamilan sehat dengan risiko keguguran lebih rendah dan bayi sehat. Ini jauh lebih baik dari mereka yang tidak mengalaminya. Teorinya adalah mual dan muntah merupakan proses tubuh ibu hamil dalam mencerna zat-zat makanan yang dapat membahayakan bayi.

Penelitian lain menyarankan ibu hamil harus mampu melawan morning sicknessnya, khususnya tetap makan makanan secara teratur dan bergizi. Ini pastinya lebih baik bagi bayi dalam jangka panjang. Jadi, anda tak perlu takut mengalami fenomena yang satu ini. Morning sickness biasanya tidak berbahaya bagi bayi atau ibu kecuali gejalanya sangat parah.

Morning sickness yang parah dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. Tapi ini tidak umum terjadi. Ibu hamil perlu memastikan sudah berkonsultasi dengan dokter tentang pengelolaan morning sickness.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement