Selasa 26 Feb 2013 20:36 WIB

Universitas Lampung Hanya Miliki 47 Guru Besar

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Gedung Rektorat Kampus Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Foto: ami62.blogspot.com
Gedung Rektorat Kampus Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Jumlah guru besar di Universitas Lampung (Unila) ternyata hanya 47 dari idealnya 240, atau persyaratannya 20 persen dari jumlah dosen Unila yang berjumlah 1.200. Pada tahun depan, Unila menargetkan lima persen guru besar.

"Memang kami akui, jumlah guru besar Unila masih sangat jauh dari persyaratan 20 persen dari jumlah dosennya," kata Rektor Unila, Prof Dr Sugeng P Harianto kepada Republika di Gedung Rektorat, Bandar Lampung, Selasa (26/2).

Menurut dia, minimnya jumlah guru besar di Unila lantaran terjadinya perubahan peraturan dari kementrian nasional, sehingga banyak dosen yang sudah memiliki kredit poin tinggi tidak dapat menempuh jenjang kepangkatannya yang lebih tinggi.

"Banyak dosesn yang sudah senior terhambat sejak terbit dan berlakunya peraturan tersebut," kata Sugeng.

Ia menjelaskan untuk mendapatkan predikat guru besar, pada dosen harus menempuh jenjang pendidikan doktoral. Sedangkan dosen senior dan rata-rata sudah berusia tua berbagai fakultas di Unila, sudah memiliki kelemahan untuk melanjutkan kuliah lagi.

"Minimal setelah master mereka butuh waktu lima tahun lagi menyelesaikan doktornya, banyak yang tidak sanggup. Padahal kredit poin mereka sudah lebih," ujarnya.

Sedangkan dosen muda generasi berikutnya, belum dapat menempuh jenjang tersebut, terkendala dengan kepangkatan dosen muda. Sehingga, terjadi jarak dalam melahirkan guru besar di Unila.

Selain itu, ungkap dia, banyak juga dosen yang masih kurang melahirkan karya tulis atau karya ilmiah, untuk melengkapi jenjang kepangkatannya. Sehingga, untuk menempuh jalur pendidikan yang lebih tinggi tidak memenuhi persyaratan.

Unila menargetkan pada tahun depan, jumlah guru besarnya akan mencapai lima persen. Tahun ini, segera lahir lagi tiga orang dosen guru besar. Dan telah menunggu tiga dosen yang dipromosi menjadi guru besar. "Sehingga target tahun depan lima persen guru besar akan tercapai," harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement