Selasa 19 Feb 2013 16:34 WIB

'Mengupas' Peran Tasawuf Hadhramaut dalam Membangun Peradaban (1)

Yaman
Foto: vk.com
Yaman

 

REPUBLIKA.CO.ID, YAMAN – Departemen Pendidikan dan Dakwah PPI Yaman menggelar seminar terbuka dengan tema "Peranan Tasawuf Dalam Membangun Peradaban", Senin (17/12). Seminar ini juga bekerja sama dengan tiga organisasi besar, yakni Asosiasi Mahasiswa Indonesia Al Ahgaff (AMI Al Ahgaff), PCI NU Yaman, dan Jam’iyyah Wahdatul Iman Darul Mushtafa. Peserta yang hadir bukan hanya pelajar Indonesia, tapi juga dari berbagai negara yang ikut ambil bagian.

Seminar akbar kali ini dihadiri oleh dua narasumber terkemuka, Dr. Muhammad bin Abdul Qadir Al Alaydrus, Dekan Fakultas Syariah wal Qanun, Universitas Al Ahgaff dan Habib Zaid, Kepala Lembaga Penelitian dan Kajian Ilmiah An Nur, Tarim, Hadhramaut. Sebagai moderator seminar, M. Mahrus Ali, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Forum Silaturrahmi Mahasiswa Madura Yaman (FOSMAYA) sekaligus Wakil Syuriah PCI-NU Yaman.

Di makalah yang berjudul "al Tashawwuff: Mafhumuhu wa Dauruhu (Tasawwuf: Konsep dan Perannya)", Habib Zaid terlebih dulu mengajak peserta untuk mengenal apa definisi tasawuf bila dikaji secara etimologi. Lalu, mencoba menelusuri pro-kontra antara ulama mengenai definisi tasawuf secara terminologi.  

Ia memapaparkan, sebenarnya eksistensi tasawuf telah tertuang dalam banyak ayat Qurani dan hadist Nabawi. Seperti konsep tazkiyatun nafs dalam surat As-Syams dan spirit al-Ihsan dalam hadist Jibril. Hanya saja, tasawuf baru mucul pada pertengahan abad kedua Hijriah. Habib juga membahas peran aktif tasawuf dan para sufi dalam kehidupan sosial-dakwah.

"Kita mengenal istilah tasawwuf ala filsufi, yaitu konsep tasawuf yang diusung oleh para pakar filsafat. Dan di sisi lain pun, harus ada pula konsep tasawuf ala sunni, tasawuf yang diusung oleh kalangan ahli sunnah," kata Habib.

Istilah tasawuf pada dasarnya tidak ada bedanya dengan istilah-istilah ilmu yang lain, seperti fikih, tafsir, hadist, dan lain sebagainya. Di permulaan Islam, istilah-istilah tersebut belum dikenal. Tapi yang terpenting bukanlah sebuah nama dan pengungkapannya, namun esensi dari nama tersebut.

Habib Zaid juga menambahkan, tasawuf memiliki perananan penting dalam membangun peradaban manusia, meredam perpecahan antar umat, menyebarkan budaya tolong menolong serta membangun koeksistensi antar umat beragama. India dan negara-negara Asia seperti Indonesia merupakan contoh nyata peran tasawuf dalam membumikan ajaran Islam hingga menyatu dengan seluruh lapisan masyarakat, apapun agama dan status sosialnya.

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement