Rabu 13 Feb 2013 12:39 WIB

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga
Foto: basket.sportku.com
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga

SPORTKU.com - Tips penanganan pertama cedera saat bermain basket atau saat berolahraga lainnya. Semua olahraga memiliki risiko cidera, dimana pada saat cidera, kualitas dan performa atlet di lapangan akan menurun. Ada dua jenis cidera dalam berolahraga: cidera langsung (traumatic injury) maupun tidak langsung (overuse injury).

Traumatic injury dapat dilihat dengan jelas penyebabnya. Misalnya jatuh, salah gerak, tertabrak, dan lain-lain sehingga menyebakan robekan/putusnya jaringan lunak (soft tissue) seperti ligamen, otot, tendon hingga terjadinya fraktur (patah tulang). Pada kondisi yang seperti ini, diperlukan penanganan medis professional seperti dokter atau fisioterapis.

Overuse injury yaitu cedera yang diakibatkan karena tekanan berulang-ulang biasanya diakibatkan karena pemakaian berlebih. Cedera ini berhubungan dengan beratnya beban latihan, istirahat yang kurang, perawatan cedera sebelumnya yang kurang tepat, serta persiapan dalam pertandingan [seperti warming up, stretching dan cooling down setelah pertandingan] yang kurang maksimal dan efektif.

Pada saat cedera, tubuh meresponnya dengan tanda-tanda peradangan dari dalam tubuh seperti rubor (kemerahan), tumor (bengkak), kalor (panas), dolor (nyeri) serta functiolesa (penurunan fungsi). Respon tersebut bertujuan untuk memulihkan jaringan yang cedera.

Pembuluh darah di tempat yang mengalami cedera akan melebar (vasodilatasi) dengan maksud untuk mengirim lebih banyak nutrisi dan oksigen supaya mempercepat penyembuhan. Adanya pelebaran pembuluh darah ini menyebabkan tempat yang cidera menjadi lebih terlihat kemerahan (rubor), dan darah yang banyak ini akan merembes dari kapiler menuju ruang antar sel sehingga akan terlihat bengkak (tumor).

Karena banyaknya nutrisi dan oksigen sehingga metabolisme meningkat dengan sisa metabolisme berupa panas (kalor). Tumpukan sisa metabolisme dan zat kimia lainnya ini akan merangsang syaraf perasa nyeri di tempat yang cedera sehingga timbul nyeri (dolor). Semuanya akan mengakibatkan penurunan fungsi sendi (functiolesa).

Pada saat terjadi cidera, banyak yang masih bingung dengan cara penanganan cidera. Kebanyakan langsung memberikan balsam ataupun pijatan. Sebuah penangan yang tidak tepat. Penanganan yang tidak tepat akan memperburuk cidera dan memperlambat proses penyembuhan.

Dari segi medis, penanganan cedera olahraga untuk soft tissue secara umum memiliki prinsip RICER [Rest, Ice, Compression, Elevation, dan Referral] dan menghindari HARM [Heat, Alcohol, Running, Massage].

Do RICER [Foto : 7]:

Rest: Istirahatkan bagian tubuh yang mengalami cidera agar cidera tidak semakin parah. Jika merasakan nyeri pada saat bergerak itu berarti tubuh mengirimkan sinyal kepada tubuh untuk mengurangi gerakan di bagian tubuh yang cedera.

Kurangi pembebanan tubuh di bagian yang cidera misalkan dengan menggunakan kruk. Istirahat sendiri minimal 48-72 jam. Untuk kondisi cidera ringan pada saat bertanding dan dapat melanjutkan permainan, harus dicek terlebih dahulu oleh tim medis dokter atau fisioterapis dan diberikan support seperti tapping/kinesiotape/decker.

Ice: Kompres dengan menggunakan es/dingin sesegera mungkin, kompres bisa menggunakan es batu ditumbuk dimasukkan plastik kemudian dibebat maupun menggunakan ice bag, atau kompres dengan handuk yang sudah direndam air dingin.

Tujuannya adalah mengurangi nyeri dan bengkak pada fase inflamasi, supaya pembuluh darah yang melebar menjadi lebih menutup. Aplikasikan es dengan durasi 10-15 menit saja. Bila lebih dari 20-30 menit justru akan mengakibatkan kerusakan jaringan. Ulangi kompres setelah 30 menit. Pada 24-72 jam bisa sehari melakukan 6-7 kali kompres es.

Compression: Gunakan bebat menggunakan perban elastis, atau adhesive elastic bandage, kinesiotaping dan taping untuk mengurangi bengkak dan pendarahan. Dibebat jangan terlalu kencang. Lepas bebat pada saaat akan tidur kecuali kinesiotaping dapat digunakan hingga dua hari.

Elevation: Angkat bagian yang cidera lebih tinggi dari jantung. Misalnya ketika terkena sprain ankle maka ganjal ankle pada saat duduk/tidur dengan menggunakan bantal supaya mengurangi pembengkakan.

Referral: Segera rujuk ke dokter/fisioterapis apabila mencurigai cidera termasuk parah dan mengganggu aktifitas. Cidera akan mendapatkan pemeriksaan dan diagnosa, treatment dan program fisioterapi.

No HARM! [Foto : 6]

Heat: Menggunakan panas pada saat penanganan pertama cidera akan meningkatkan pembengkakan karena panas akan membuat pembuluh darah semakin melebar, seperti pemberian balsam, jahe, minyak kocok, sauna, berendam di bathub, dan shower panas.

Alcohol: Meminum alkohol atau merendam bagian yang cidera dengan alohol akan meningkatkan pembengkakan serta memperlambat proses penyembuhan.

Running: Berlatih dalam 48-72 jam saat cidera akan memperburuk kondisi. Seseorang dinyatakan aman bermain kembali setelah dilakukan pemeriksaan dan diagnosa dari dokter/fisioterapis.

Massage: Massage (pijatan) pada saat cidera akan meningkatkan aliran darah sehingga akan membuat semakin bengkak, dan dapat terjadi kerusakan pada jaringan yang cedera.

Misalnya ligamennya terluka lalu diberikan massage maka luka sobeknya akan semakin melebar dan pada saat kembali ke lapangan menjadi kendor dan terganggu stabilitasnya sehingga memudahkan terjadinya cidera ulang.

Ingat apabila anda mengalami cedera di lapangan basket dan tidak ingin memperparah cedera anda maka do RICER and no HARM! Selamat mencoba!

Video courtesy of Youtube : http://www.youtube.com/watch?v=5dogJ8iKW8s&feature=related 

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Macam-macam cedera yang lazim terjadi. Sumber foto : http://goo.gl/pNhhT
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Macam-macam cedera yang lazim terjadi. Sumber foto : http://goo.gl/pNhhT

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Nate Robinson saat mengalami cedera ankle. Sumber foto : http://goo.gl/FktMS
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Nate Robinson saat mengalami cedera ankle. Sumber foto : http://goo.gl/FktMS

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Cedera ankle yang sering terjadi saat bermain basket. Sumber foto : http://goo.gl/Gswd1
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Cedera ankle yang sering terjadi saat bermain basket. Sumber foto : http://goo.gl/Gswd1

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Mengistirahatkan atlit dari aktivitas olahraga. Sumber foto : http://goo.gl/8umI6
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Mengistirahatkan atlit dari aktivitas olahraga. Sumber foto : http://goo.gl/8umI6

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - HARM harus dihindari saat penanganan pertama cedera. Sumber foto : http://goo.gl/JFyYv
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - HARM harus dihindari saat penanganan pertama cedera. Sumber foto : http://goo.gl/JFyYv

Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Metode RICER. Sumber foto : http://goo.gl/pzFcL
Tips Penanganan Pertama Cedera Saat Bermain Basket atau Berolahraga - Metode RICER. Sumber foto : http://goo.gl/pzFcL

sumber : basket.sportku.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement