Senin 04 Feb 2013 22:35 WIB

Pelajaran Agama Ditambah, Akhlak Diharapkan Meningkat

Rep: Ilhami Rizqi Ashya/ Red: Djibril Muhammad
Guru Agama
Foto: Antara
Guru Agama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru-guru sekolah dasar di Jakarta Barat menyambut baik adanya wacana penambahan mata pelajaran (mapel) Agama yang dicanangkan akan menjadi empat jam mulai Juli mendatang.

Penambahan mapel agama ini diharapkan para guru dapat meningkatkan moral dan akhlak anak bangsa dalam menghadapi globalisasi.

Untuk mempersiapkan penambahan jam ini, Kementrian Agama (Kemenag) sendiri telah menyelenggarakan 'workshop' bagi para guru sekolah dasar di wilayah Jakarta Barat. Workshop yang diselenggarakan di Puncak, Bogor, jawa Barat (Jabar) ini membahas tentang penambahan materi atau praktik apa untuk dua jam tambahan pelajaran agama. 

Nurjoni Burhan, guru agama Islam SDN 03 Pagi Palmerah mengungkapkan saat ini penambahan jam mapel agama masih wacana, belum direalisasikan. Namun para guru agama yang mengikuti 'workshop' pada Januari lalu antusias dengan wacana tersebut.

Joni juga mengatakan untuk tahun pelajaran 2013, akan dilakukan revisi kurikulum khusus pelajaran agama, akan ada penambahan di bidang akhlak dan budi pekerti bagi siswa sebagai modal untuk menghadapi dunia yang makin tidak terkontrol. 

"Saya kira memang harus ditambah untuk akhlak, untuk saat ini kurang jam mapel agama jadi penanaman akhlak dan budi pekerti tidak bisa maksimal," ujar Joni ketika ditanya apakah selama ini jam mapel untuk agama memang kurang atau sudah cukup.

Namun sosialisasi penambahan mapel agama ini menurut Joni masih kurang, "Kemarin saja saat 'workshop' hanya ada tujuh orang guru per-kecamatan, padahal sekolah ada banyak. Dan baru sekolah dasar, untuk SMP saya dengar belum," ungkapnya.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementrian Pendidikan dan Budaya (Kemdikbud), Ibnu Hamad sendiri telah mengatakan, mapel agama akan ditambah mulai tahun ajaran baru, sekitar Juli mendatang. Tujuan penambahan ini sendiri menurut Hamad untuk pembentukan karakter anak bangsa yang selama ini dinilai kurang dan meningkatkan budi pekerti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement