Sabtu 02 Feb 2013 14:51 WIB

Palu Bakal Memiliki Institut Seni dan Budaya

Atraksi seni sejumlah pemain dari sanggar seni Pitate di Taman Budaya Palu, Sulawesi Tengah.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Basri Marzuki
Atraksi seni sejumlah pemain dari sanggar seni Pitate di Taman Budaya Palu, Sulawesi Tengah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Rencana pendirian Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Palu mulai masuk tahap sosialisasi di kalangan seniman dan budayawan di daerah itu.

Sosialisasi yang berlangsung Jumat (1/2) malam di Palu tersebut dihadiri sekitar 100 seniman dan budayawan serta tiga guru besar dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

"Pada dasarnya para seniman dan budayawan setuju percepatan pendirian ISBI," kata tim percepatan pendirian ISBI perwakilan Universitas Tadulako Hapri Ika Poigi di Palu, Sabtu.

Dalam sosialisasi tersebut Hapri dipercaya sebagai fasilitator sosialisasi dan penguatan rencana pendirian ISBI Palu.

Hapri mengatakan para seniman dan budayawan menyarankan untuk langkah awal penerimaan mahasiswa baru maka setiap pemerintah kabupaten/kota mengeluarkan kebijakan untuk mengirim sejumlah siswa untuk menjadi calon mahasiswa ISBI.

"Sambil kita menunggu proses penyelesaian ISBI, sudah memungkinkan penerimaan mahasiswa baru dan diberikan beasiswa oleh pemerintah daerah, sambil kita juga menunggu beasiswa dari Dikti," kata Hapri.

Dia mengatakan untuk tahap awal seluruh proses perkuliahan dan penerimaan mahasiswa berlangsung di Universitas Tadulako. Sementara dosen akan bekerja sama dengan ISI Jogyakarta.

Hapri mengatakan, para seniman dan budayawan mengusulkan tiga fakultas yakni

Seni pertunjukan, seni rupa dan media rekam.

Untuk lokasi pembangunan ISBI, Hapri mengatakan jika Kota Palu tidak menyediakan tanah maka dapat digeser ke Kabupaten Sigi atau Kabupaten Donggala.

"Karena syarat utama pendirian ISBI itu harus ada lahan minimal 30 hektare," katanya.

Selain itu kata dia, juga pentingnya kesiapan sumber daya manusia dengan bekerja sama dengan ISI Jogyakarta.

Para seniman dan budayawan yang lahir secara otodidak juga diberikan kesempatan untuk menjadi tenaga pengajar namun harus melanjutkan program magister karena syarakat untuk satu fakultas setidaknya enam magister.

Terhadap rencana pendirian ISBI Palu tersebut pemerintah provinsi Sulawesi Tengah telah membentuk tim percepatan pendirian ISBI masing-masing dari pemerintah daerah, perwakilan Universitas Tadulako dan ISI Jogyakarta.

Hapri mengatakan seniman dan budayawan meminta agar dilibatkan juga dalam mengawal percepatan pendirian ISBI tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement