REPUBLIKA.CO.ID, Penuaan dini pada laki-laki bisa diatasi bahkan diobati. Itulah yang diyakini androlog dari Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Prof Susilo Wibowo.

Pengobatan itu dilakukan dengan memberikan suntikan Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG). Suntikan hormon itu, berfungsi memacu produksi testosteron. ''Suntikan HCG ini dulu hanya dipakai untuk meningkatkan sperma pada kemandulan, yang ternyata efeknya juga berpengaruh pada kemudaan.''

Sebelum diberi suntikan hCG, pasien harus menjalani beberapa pemeriksaan kesehatan, minimal pemeriksaan fungsi hati, ginjal, dan PSA (Prostate Specific Antigen). Pemeriksaan PSA dimaksudkan untuk mengecek pertanda tumor di prostat. ''Jika ditemukan tumor pada pasien, maka harus diobati dulu.'' Suntikan ini tidak akan mengakibatkan pembesaran prostat jika diberikan pada laki-laki berumur.

Dari 290 pasien laki-laki, (umur 30-70) yang mengalami gejala penuaan dan kemudian diobati dengan suntikan hCG, hanya dua orang yang mengalami efek samping ringan, yakni pembesaran buah dada dan pembengkakan pada kaki yang segera menghilang setelah pengobatan dihentikan. Sampai saat ini klinik atau tempat pelayanan kesehatan bagi penderita pria andropouse, belum ada. Padahal jumlah pria yang mengalami masalah ini Indonesia lebih banyak dari negara lainnya.

Apalagi saat ini ramuan obat kuat dan jamu yang dikonsumsi para pria Indonesia semakin marak. Artinya, para pria yang sering mengkonsumsi obat kuat itu bisa jadi merupakan penderita sindroma andropouse. Ditambahkan Susilo, jamu kuat untuk meningkatkan stamina fisik sesaat bisa membuat tubuh malas memproduksi hormon testosteron secara teratur. ''Jika produksi hormon itu terganggu, maka hal itu bisa menjadi penyebab munculnya gejala penuaan dini.''

Ikuti Whatsapp Channel Republika