Kamis 17 Jan 2013 10:06 WIB

Sering Sulit Tidur? Coba Deh ke Tempat Ini

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Endah Hapsari
Keranjingan gadget kerap ganggu jam tidur/ilustrasi
Foto: redorbit.com
Keranjingan gadget kerap ganggu jam tidur/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Tidur sendiri merupakan kondisi di mana tubuh kehilangan kesadaran secara teratur. Tubuh selalu membutuhkan posisi enak saat tidur. Dalam setahun seseorang butuh tidur 3.000 jam. Dengan tidur akan memperbaiki kondisi mental, fisik, memori, dan imunitas tubuh terhadap ancaman dari luar. Lain halnya bila tubuh mengalami kondisi kurang tidur. Selain cepat lelah, akan mudah meng alami gangguan emosional. “Tidur yang cukup akan jarang terkena sakit,” kata Dr Lanny S. Tanudjaja, penanggung jawab sleep clinic RS Premier Bintaro.

Untuk orang dewasa dalam sehari idealnya sekitar delapan jam. Sedangkan, untuk anak anak sekitar 10 jam. Menjelang tidur sebaiknya tidak merokok atau mengonsumsi minuman alkohol karena akan sering terbangun untuk ke kamar kecil. Selain itu, buatlah jadwal setiap hari secara teratur agar tubuh bisa menyesuaikan diri dengan kesibukan sehari-hari.

Kini, sejumlah rumah sakit di Jakarta dan kota besar lainnya telah membuka layanan sleep clinic. Layanan ini bertujuan membantu mereka yang memiliki masalah dengan tidur. Di klinik ini, pasien akan memperoleh layanan bagaikan di rumah sendiri. Bahkan, mereka diperbolehkan membawa barang pribadi yang biasa mereka gunakan saat tidur.

Pasien akan diminta beristirahat dalam waktu yang cukup. Selama tidur tersebut, sejumlah petugas akan mengawasi dan meng ukur kondisi pasien. Seperti, kondisi otak, aktivitas mata, pernapasan, jantung, dan lainnya.

Pasien terlebih dahulu berkonsultasi dengan tim medis sebelum layanan sleep clinic dilakukan. Dalam layanan tersebut pihaknya juga tidak memberikan obat khusus kepada pasien kecuali pasien tersebut telah memperoleh obat yang diberikan dokter spesialisnya. Untuk biaya pemeriksaan awal sebesar Rp 400 ribu, sleep study sebesar Rp 2.750.000. “Kami memberi harga promo diskon 50 persen bagi 10 pasien pertama,” kata Nailufar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement