Ahad 16 Sep 2012 10:57 WIB

Warga Tionghoa: Pilihan Kita Satu, Nomor Satu

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sedang memberikan penjelasan saat diskusi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Jumat (3/8). Dalam penjelasannya Foke mengungkapkan sejumlah persoalan di DKI antara lain mengenai kemiskinan dan E-KTP.
Foto: Musiron
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo sedang memberikan penjelasan saat diskusi dengan Redaksi Harian Republika di Jakarta, Jumat (3/8). Dalam penjelasannya Foke mengungkapkan sejumlah persoalan di DKI antara lain mengenai kemiskinan dan E-KTP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jelang putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta pada 20 September mendatang, dukungan demi dukungan terus berdatangan bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Salah satu dukungan yang kembali diraih pasangan Fauzi Bowo (Foke) - Nachrowi ramli (Nara) adalah dari warga etnis Tionghoa.

Dukungan tersebut disampaikan warga etnis Tionghoa yang tergabung dalam Perkumpulan Hakka Indonesia di Jakarta. "Pilihan kita satu dan tetap tidak berubah untuk memilih pasangan nomor urut satu," kata Ketua Umum Hakka Indonesia, Sugeng Pranoto saat ramah tamah. warga etnis Tionghoa Hakka bersama Gubernur DKI, Fauzi Bowo, Jumat (15/9) malam.

Sugeng mengatakan, pihaknya seringkali menggelar rapat khusus membahas dukungan kepada Fauzi Bowo. "Mohon maaf, kami tidak menjelekan yang lain. Kami menghimbau warga etnis Tionghoa di Jakarta mengajak famili, tetangga, teman dan saudara untuk memilih pasangan Foke - Nara," ujarnya.

Sugeng menilai Foke sebagai sosok yang sedikit bicara tapi banyak bekerja. Buktinya, Foke selama menjabat Gubernur DKI mampu menciptakan stabilitas ekonomi dan keamanan sehingga kondisi Ibukota saat ini lebih baik.

"Masalah banjir berhasil teratasi dengan rampungnya pembangunan Banjir Kanal Timur. Angka kemiskinan di Jakarta menurun mencapai empat persen. Sektor pendidikan dan kesehatan di Jakarta digratiskan bagi warga tidak mampu," ungkapnya.

Untuk itu, Sugeng mengajak warga Tionghoa di Ibukota merapatkan barisan mendukung fauzi-nara di putaran kedua. Ronald Syarif, pemuka masyarakat Tionghoa sepakat memberi kesempatan kedua kali kepada Fauzi Bowo untuk memimpin DKI Jakarta untuk kedua kalinya.

"Pak Fauzi harus terpilih lagi untuk menyelesaikan program kerja pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan warga Jakarta," tegasnya.

Sementara Gubernur DKI, Fauzi Bowo mengaku dirinya kurang berpomosi. "Orang jakarta enggak hobi petantang petenteng, tapi hasil kerjanya bermanfaat.

Ia menjelaskan, Jakarta di masa mendatang akan memiliki MRT seperti di Singapura. "Untuk bisa melaksanakan sejumlah program pembangunan di Ibukota dibutuhkan stabilitas, Mudah - mudahan, lima tahun mendatang Ibukota semakin stabil sehingga tambah berhasil," jelasnya.

Di akhir sambutan, Foke mengajak warga etnis Tionghoa menyalurkan hak suaranya ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menetukan nasib Jakarta lima tahun ke depan. "Ingat di putaran kedua ada dua pasangan tapi cuma satu yang punya kumis," tambahnya disambut tepuk tangan dan yel-yel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement