Sabtu 01 Dec 2012 21:21 WIB

Mendiknas: Perubahan Kurikulum Tuntutan Zaman

Mendiknas M Nuh
Mendiknas M Nuh

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Menteri Pendidikan Republik Indonesia Mohammad Nuh, mengatakan perubahan kurikulum pendidikan perlu dilakukan karena tuntutan zaman yang terus berkembang agar peserta didik mampu bersaing di masa depan.

"Saat ini zaman kan sudah berubah, maka kompetensi yang diberlakukan untuk pengembangan intelektual siswa pun juga harus berubah karena tantangan yang mereka hadapi tidak akan sama dengan masa sekarang sehingga diharapkan mereka mampu bersaing di masa mendatang,"katanya saat melakukan Uji Publik Kurikulum 2013 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sabtu.

Dia mengatakan perubahan kurikulum tersebut, kata dia, juga dilakukan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

Selain itu, kata dia, urgensi dari perubahan kurikulum tersebut juga didorong karena saat ini merupakan momentum yang harus dimanfaatkan terkait dengan jumlah usia produktif sumber daya manusia di Indonesia yang sedang melimpah. "Saat ini adalah momentum terbaik dalam mempersiapkan generasi muda karena usia produktif mereka saat ini sedang melimpah,"katanya.

Mengutip data BPS tahun 2011, dia menyebutkan, usia penduduk berusia 0-9 tahun mencapai 45,93 juta jiwa sementara usia 10-19 tahun mencapai 43,55 juta jiwa.

Sehingga menurut dia, usia-usia tersebut yang nantinya akan berperan sebagai "pemegang kendali" kemajuan Indonesia pada tahun 2035 mendatang harus disiapkan mulai saat ini.

Selanjutnya dia menyayangkan apabila saat ini usia-usia produktif tersebut tidak dipersiapkan dengan baik mengikuti dengan perkembangan zaman.

"Anak-anak yang kita didik sekarang bukanlah untuk sekarang, jadi kalau yang dipelajari adalah materi yang seharusnya sudah masuk musium kan kasian,"katanya.

Namun demikian, kata dia, kurikulum 2013 yang akan diterapkan wajib dikritisi terlebih dahulu oleh masyarakat sehingga dapat turut menyempurnakan rancangan kurikulum baru tersebut.

"Dengan adanya pandangan atau masukan dari masyarakat maka kurikulum juga akan lebih sempurnua,"katanya.

Selain itu, menurut dia guru bidang studi serta manajemen sekolah juga harus disiapkan dengan diberikan pembekalan berupa pelatihan-pelatihan sebelum kurikulum baru benar-benar diimplementasikan.

"Kurikulum yang baru tanpa kesiapan tenaga pengajar tidak mungkin dilaksanakan maka kami juga akan memberikan pelatihan-pelatihan bagi para pengajar agar siap menyongsong kurikulum baru,"katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement