SPORTKU.COM - Baru-baru ini heboh pemberitaan tentang teriakan ataupun nyanyian suporter Malaysia kepada pendukung timnas sepakbola Indonesia saat timnas bertanding dengan Singapura di Kejuaraan Sepakbola se-Asia Tenggara (AFF Cup) di stadion Bukit Djalil Malaysia. Nyanyian dan teriakan tersebut terekam kamera dan di up load ke situs YouTube.

Sontak saja peristiwa ini menjadi bahan perbincangan. Banyak hal yang melatar belakangi sensitifitas antara Malaysia dan Indonesia. Namun lepas dari itu semua, nyanyian suporter Malaysia tersebut setidaknya memang membuktikan bahwa negara tersebut minim peradaban.

Jika di flash back saat Indonesia menjadi tuan rumah dua tahun yang lalu. Teriakan dan nyanyian untuk tim Malaysia juga ada. Namun perbedaannya adalah dari sisi etika dan kreatifitas. Saat itu, suporter Indonesia menyanyikan yel-yel yang terdengar lebih kreatif tanpa menyebutkan jenis (maaf) hewan peliharaan ataupun kata-kata kasar. Sebagai contoh, salah satu kalimat yang diyanyikan publik Gelora Bung Karno antara lain "Malaysia maling".

Suporter Timnas Indonesia

Tentu tidak berlebihan karena pada kenyataannya kodrat Malaysia sejak menjadi negara berkembang seakan terlahir dengan skill "Maling" yang luar biasa. Tidak terhitung banyaknya hasil kebudayaan Indonesia yang tiba-tiba diklaim dan dicuri oleh Malaysia. Bahkan kemungkinan besar UNESCO-pun juga tidak akan keberatan memberikan 'hak paten' untuk budaya maling yang terlihat lebih orisinil bagi negara jiran tersebut.

Untuk insiden teriakan suporter Malaysia yang diunggah ke situs YouTube tersebut, setidaknya kita bisa memaklumi karena sejarah membuktikan bahwa negara dengan bendera mirip Amerika Serikat tersebut dapat dinilai minim peradaban. Hal ini tentunya juga berpengaruh besar dalam pembentukan karakter dari masyarakatnya.

Berbeda dengan negara Upin Ipin, Indonesia merupakan sebuah Negara yang dikenal dunia memiliki sejarah peradaban yang luar biasa. Seperti yang kita ketahui peradaban nusantara diwarnai dengan lahirnya banyak kerajaan-kerajaan besar di beberapa abad lalu. Tercatat Majapahit dan Sriwijaya adalah beberapa kerajaan nusantara yang mampu menguasai sebagian besar kawasan Asia Pasifik.

Peradaban adalah variabel tolak ukur kuatnya karakter sebuah Negara atau bangsa karena dari peradabanlah munculnya nilai-nilai seperti cita rasa, etika, seni, sastra, teknologi, kuliner, maupun filosofi-filosofi yang berorientasi membentuk sebuah Negara dan bangsa. Dengan demikian rakyat Indonesia selalu memiliki cara yang elegan tanpa harus ikut-ikutan hal kampungan.

Suporter Timnas Indonesia setia dukung timnas di Malaysia

Ikuti Whatsapp Channel Republika