Sabtu 17 Nov 2012 15:54 WIB

Subhan Aksa Bidik Hattrick Nasional

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah / Red: Djibril Muhammad
Asia Pacific Rally Championship 2011 Round 2 Australia,  Rifat Sungkar dan Subhan Aksa - Pertamina Cusco racing Team / Bosowa rally team
Foto: FRBT - SPORTKU
Asia Pacific Rally Championship 2011 Round 2 Australia, Rifat Sungkar dan Subhan Aksa - Pertamina Cusco racing Team / Bosowa rally team

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Meski masih merasa jetlag sepulang dari Spanyol, Subhan Aksa sudah harus bertarung pada kejuaraan nasional East Rally Borneo. Punggawa Bosowa Rally Team yang memacu Mitsubishi Evo X itu kini memburu gelar juara Indonesia di seri penutup Kejurnas 2012 di East Borneo Rally Championship (EBRC), Balikpapan, Kaltim, 16-18 November.

"Selasa (13/11) pulang dari Spanyol dan esoknya langsung ke sini guna survey lokasi lomba," tutur pembalap nasional yang meraih predikat 5 Besar FIA 2012 Production World Rally Championship (PWRC) ini. 

Berdasarkan pers rilis yang diterima Republika, pembalap yang meraih posisi ketiga di kejuaraan dunia RACC Rally de Espana ini baru saja melakukan survey pada ajang EBRC yang menempuh total jarak 384,68 km. Kejurnas EBRC juga merupakan putaran keempat dan terakhir dari serial Kejurnas 2012. 

Sebanyak 160,84 km di antaranya adalah jalur lomba yang terbagi dalam 12 Special Stage (SS). Jalur lomba terbilang unik karena meski seluruhnya lintasan tanah namun di beberapa bagian bercampur batubara karena berlokasi di daerah pertambangan.

Subhan mengatakan dibandingkan karakter tiga putaran sebelumnya di Sumatera Utara, lintasan kali ini lebih mudah karena jalannya padat dan lebar. Keseluruhan lintasannya sangat menantang, banyak sekali SS-nya berkarakter high speed

Karakter high speed sendiri amat cocok dengan Mitsubishi Evo X. Akan tetapi, ia menyatakan jika dilanda hujan maka lokasi menjadi cukup berat dilalui. "Kalau hujan akan lain cerita, jalan kaki saja susah," kata juara nasional 2009 dan 2010 yang kali ini membidik gelar hattrick.

Dari segi peluang, saat ini perebutan gelar musim hanya memunculkan dua nama, yaitu Subhan dengan Rizal Sungkar. Salah satu dari mereka yang akan dinobatkan sebagai Juara Indonesia 2012. 

Subhan mengoleksi 40 poin dari dua kemenangan di seri 1 dan 3, sedangkan Rizal dengan angka 52 berkat satu kemenangan dan dua runner up. Peringkat tiga yang dihuni Roby Harahap tak bisa lagi bersaing karena baru mengumpulkan 29 poin.

Buat Subhan dan Rizal, hasil di EBRC ini jelas sangat vital. Sesuai ketentuan PP IMI (Ikatan Motor Indonesia), hanya tiga hasil terbaik yang dihitung dari empat putaran. Karenanya, peluang keduanya bisa dibilang sama besar menjadi juara nasional tahun ini.

Ia mengatakan sebagai atlet tentu wajib buatnya untuk berjuang mencari hasil terbaik di setiap event. "Untuk itu tak ada cara lain kecuali fight menjadi terbaik di seri akhir ini," tegas Subhan bersama navigator setianya, Hade Mboi, yang juga memimpin perolehan poin sementara di klasemen navigator nasional.

Guna memaksimalkan persiapan, manajemen Bosowa Rally Team pun mendatangkan Dave McShane, Direktur Racetorque Engineering Australia, ke Balikpapan untuk mempermak Evo X yang digunakan. 

Dave adalah mekanik yang selama ini mempersiapkan Evo X yang dipacu Subhan di ajang PWRC. Meski sama-sama Evo X yang teknologinya sudah tinggi, spesifikasi mobil yang dipakai di EBRC sama sekali beda dengan yang di PWRC.

Ia mengatakan Dave sejauh ini berusaha dengan semaksimal mungkin membuat mobil ini seperti yang kami pakai di PWRC. Apalagi ia mengaku sudah sangat akrab dengan speknya.

Akan tetapi ia mengaku tak mungkin membuatnya sama persis antara Mitsubishi Evo X yang digunakan di ajang kejuaraan dunia RACC Rally de Espana dengan yang ada saat ini. "Yang disentuh hanyalah sistem elektroniknya agar lebih mudah mengontrol kendaraan," jelasnya.

Ia pun optimis mampu meraih hasil terbaik meski dampak kelelahan pasca Rally Spanyol masih tersisa. Efek itu bisa terkurangi karena ia benar-benar menyukai trek yang disuguhkan EBRC dan yakin akan menikmati berbagai tantangan yang ada. 

"Yang paling susah mungkin di SS1 dan 4 di Gunung Harang Sejahtera, benar-benar tricky. Tapi, kami sudah buat pacenote khusus di SS ini dan mudah-mudahan hasilnya seperti diharapkan,''pungkas dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement