Sabtu 27 Oct 2012 18:01 WIB

59 Calon Pemimpin Muda dari PPI Sedunia untuk Indonesia

Pemuda (ilustrasi)
Foto: ugm.ac.id
Pemuda (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUALALUMPUR -- Sumpah Pemuda tanggal 28 oktober 2012 memiliki makna tersendiri bagi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-dunia. Ditengah kesibukkan akademis para pelajar Indonesia terus berkarya dan beraktifitas di dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) negara. Aktifitas yang dilakukan bukan hanya sekedar akademis, tapi juga aktifitas sebagai duta bangsa di luar negeri.

Pada Sumpah Pemuda yang ke 84 ini PPI Se-Dunia telah berhasil merumuskan Sumpah Pemuda PPI Se-Dunia yang akan dibacakan pada  hari Sumpah Pemuda. PPI Se-Dunia telah membentuk Pusat Kajian Strategis (PUSKAJI) PPI Se-Dunia. PPI Se-Dunia sangat meresapi dan menjiwai  akan arti Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. PPI yang tersebar di 38 Negara terus melakukan sinergi satu dengan yang lainnya.

Para aktifis PPI Se-Dunia secara terus menerus memperkenalkan bangsa Indonesia ke seluruh masyarakat yang ada di luar negeri.  

Selain itu juga berupaya merubah stigma pemikiran negative orang yang di luar negeri tentang Indonesia dan secara terus menerus juga memberikan kontribusi pemikirian ke dalam negeri. Hampir semua aktifitas PPI Negara ditiru oleh Perhimpunan Pelajar Bangsa lain seperti festival budaya, konferensi, seminar, dialog kebangsaan, dll. Pujian dan kekaguman terus mengalir terhadap pretasi, kreatifias dan perjuangan hidup anak bangsa Indonesia diluar negeri. Berapa banyak penelitian yang dibiayai oleh universitas di negara tersebut berhasil menjuarai pertandingan di tingkat nasional negara masing-masing maupun internasional., Itulah kiprah yang dilakukan para Pelajar Indonesia di luar negeri. Kiprah yang tak kenal henti, mengabdi buat Bangsa Indonesia tercinta.

Terkait kondisi Indonesia yang saat ini kekurangan pemimpin yang muda, di saat yang bersamaan PPI Se-Dunia telah melahirkan banyak calon-calon pemimpin bangsa Indonesia kedepan. Berikut 59 calon pemimipin muda dari PPI Se-Dunia.

1.      A.Rohim Boy Berawi (Portugal),

2.      Abu Nashar Bukhari (Mesir),

3.      Permata Nur Miftahur Rizki (Korea Selatan)

4.      Muhammad Khoiruz Zadit Taqwa (Yaman)

5.      Zulfikar Ismail (Tunisia),

6.      Febri HJ Dien  (Australia),

7.      Steffi Supangkat (Selandia Baru),

8.      Hery Dian S (Ceko),

9.      Mustaqim Effendi (Syiria),

10.  Monis Pandhu H (Italia),

11.  Farohaji Kurniawan  (Rusia),

12.  Ridwansyah Yusuf Achmad  (Belanda),

13.  Metta Trisna (Republik Rakyat China),

14.  Miftachudin Arjuna (Inggris),

15.  Bimo Murti (Finlandia),

16.  La Ode Mutakhir Bolu (Jerman),

17.  Nur Hidayat (Lebanon),

18.  Bagus Nugroho (Australia)  

19.  Norman Adhy (Australia),

20.  Muhammada Fakrurrazi (Sudan),

21.  Anggi Maulana Rizqi (Pakistan),

22.  Ivan Louise Barus (Singapura),

23.  Jamil Abdul Latief (Mesir),

24.  William Huang (Selandia Baru),

25.  Refi Kunaefi  (Perancis),

26.  Edi Husin (Jordania),

27.  Marten Hnr (Rusia),

28.  Ahmad Faiz (Turki)

29.  Muhammad Mufti Azis (Swedia)

30.  Choirul Mustain (Maroko)

31.  Stevan Chondro (India),

32.  Didi Rahmadi (India),

33.  Timothy Pasaribu (Amerika Serikat),

34.  Ramzi Adriman (Taiwan),

35.  Muhammad Yunus (Malaysia),

36.  Rodiyan Gibran Sentanu (Jepang),

37.  Hary Febriansyah (Austria)

38.  Nurrohman Wijaya (Thailand),

39.  Faris Jihady (Arab Saudi)

40.  Wayne Allain Brady Ramshie (Philipina),

41.  Atus Syahbudin (Jepang),

42.  Fatwa Ramdani (Jepang),

43.  Radyum Ikono (Jepang),

44.  Andy Tirta (Korea Selatan),

45.   Iwa Kartiwa (korea Selatan),

46.  Nilam Andalia Kurniasari (Australia),

47.  Amalia Sustikarini (Selandia Baru),

48.  Deni Danial Kesa (Taiwan),

49.  Wikan Danar Sunindyo (Austria),

50.  Muhammad Birrul Alim Al-Kautsari (Yaman),

51.  Reonldus Paembonan (Belanda),

52.   Firman Arifandi (Pakistan),

53.  I Made Agus Setiawan (Norwegia),

54.  Lesnanto Multa Putranto (Thailand),

55.  Adi Saputra (Portugal),

56.  Muhammad Dhafi Iskandar (Perancis),

57.  Marlin Ramadhan Baidillah (Malaysia)

58.  Nevine Rafa (Inggris)

59.  Olga Serena (Singapura)

Orang-orang muda ini selalu berpikir global dan bertindak untuk Indonesia. Yang diperlukan kedepan adalah bersinerginya semua komponen bangsa Indonesia. Letakkan kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan kelompok. Jangan pernah melakukan diskriminasi terhadap semua potensi bangsa. Indonesia bagus merupakan terwujudnya masyarakat adil, makmur dan sejahtera. Indonesia bagus merupakan suatu restorasi yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan. PPI Se-Dunia siap menjadi garda terdepan dalam membangun Indonesia Bagus. PPI Untuk Indonesia, Sinergi Untuk Indonesia Bagus.

Penulis: Zulham Effendi (Koordinator PPI se Dunia

Rubrik ini bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia

sumber : PPI
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement