Selasa 23 Oct 2012 14:54 WIB

Pesona Budaya Indonesia di Hawaii

Tari Indang dari Sumatera Barat yang ditampilkan pada acara Resepsi dan Dinner East West Center dan Lion Club.
Foto: Ismail Sulaiman
Tari Indang dari Sumatera Barat yang ditampilkan pada acara Resepsi dan Dinner East West Center dan Lion Club.

 

Dua hari berturut turut di ujung weekend merupakan hari pesona Indonesia di Hawaii. Pesona pulau Hawaii bertambah indah dengan kehadiran pentas seni, yang dipersembahkan oleh mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di East West Center dan University of Hawaii Manoa.

Pentas seni ini dipersembahkan dalam acara Resepsi dan Dinner East West Center dan Lion Club. Penampilan budaya Indonesia merupakan penampilan rutin dan selalu dinantikan oleh warga Amerika di Hawaii.

Sebelum acara, para penari Indonesia disambut dengan sangat hangat, sembari mengalungkan layer atau kalungan bunga dan sejenis daun yang tumbuh di Hawaii. Ini merupakan simbol dan lambang Ohana atau kekeluargaan yang tak akan putus.

Acara dimulai dengan kata sambutan oleh panitia, lalu dilanjutkan dengan memperkenalkan para tokoh organisasi tersebut. Setelah acara sambutan, dipersilakan kepada tamu untuk menikmati hidangan dengan menu makan malam yang bervariasi, yang pastinya menu ala Asia tak ketinggalan. Nasi, sayur ikan, curry ikan, gorengan cumi dan sambal merupakan menu yang tak luput dilupakan.

Setelah acara makan selesai, tibalah penampilan seni dari beberapa negara. Indonesia tampil setelah penampilan seorang musisi dengan serulingnya. Para penari tidak semua berasal dari Indonesia, akan tetapi terdiri dari berbagai negara yang tertarik dengan budaya Indonesia. Ada Mathias yang berasal dari Belanda, sementara ibunya berdarah Jawa. Ada pula Isaura Ziza dari Timor Leste dan Syuman dari Nepal.

Tarian yang ditampilkan yakni Tari Indang dari Sumatera Barat. Dengan kostum yang warna-warni, menambah gemerlap dan menawan penampilan. Kekompakan pun terbina dengan menunjukkan permainan gerakan yang bervariasi dan dinamis, sehingga membuat penonton terkesima.

Tepuk tangan bergema tiada henti setelah gerakan terakhir berhenti tanpa cela. Kepuasan dan bangga pun terpancar dari raut wajah mereka. Tugas mulia pun selesai dilakukan dengan sempurna demi mengharumkan nama baik negeri Indonesia tercinta.  

Kegembiraan tak sampai di sini saja. Penampilan berlanjut setelah acara selesai di Paradise Park. Pesona Indonesia dilanjutkan di Hale Halawai, East West Center Kampus. Dan kembali tepuk tangan pun bergema.

Keesokan harinya, Pesona Indonesia dilanjutkan dengan Indonesia Batik Workshop. Acara berlangsung selama dua hari. Acara workshop ini dipersembahkan oleh Indonesia Nongkrong Yuk dan digawangi oleh Arum Octaviani, remaja yang penuh bakat sebagai Fullbright Fellowship in teaching assistance di University of Hawaii, Manoa.

Selama dua hari, Arum memperagakan kebolehan dan kemahirannya di dalam membuat pola motif batik dan mengajarkan kepada peserta workshop. Hampir seluruh peserta berasal dari Amerika dan sangat tertarik dengan budaya Indonesia.

Setelah membuat pola, keesokan harinya dilanjutkan dengan mencanting pola. Sesi ini sangat menarik, karena butuh kesabaran dan perjuangan dalam mencanting. Bagi yang tak terbiasa, akan merasakan panasnya lilin yang menetes ke tangan atau bagian tubuh lainnya. Tapi hal ini tidak membuat mereka menyerah untuk menyelesaikan. Dan itu dibuktikan dengan hasil batik yang indah dari tangan-tangan peserta.

Acara pun ditutup dengan kegembiraan sambil menunjukkan hasil karya masing-masing. Yang tersisa, tinggal kenangan indah dan pesona Budaya Indonesia di Rantau. Salam Ohana dari Hawaii.

Ismail Sulaiman

Communication Lecturer, STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, Aceh, Indonesia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement