REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota tim kerja sosialisasi Empat Pilar MPR Ahmad Yani menilai maraknya aksi kekerasan dan radikalisasi di kalangan pelajar adalah karena lunturnya nilai-nilai kebangsaan.
"Ini semua terjadi karena lunturnya nilai-nilai kebangsaan. Dan ini bukan salah para pelajar tapi juga karena elitnya juga sudah luntur," kata anggota tim sosialisasi Empat Pilar MPR Ahmad Yani dalam diskusi di gedung MPR/DPR/DPD Senayan Jakarta, Senin (1/10).
Diskusi yang mengambil tema 'Menangkal Radikalisme di Kalangan Generasi Muda Dengan Pemantapan 4 Pilar', menghadirkan pembicara wakil Ketua MPR Melani Leimena Suharli, Anggota DPR Ahmad Yani dan pakar pendidikan Prof Arief Rachman.
Lebih lanjut Yani menjelaskan selain hilangnya nilai kebangsaan, maka pada masyarakat sekarang juga tidak adanya keteladanan. "Ini juga ada masalah serius di pendidikan kita," kata Yani yang juga anggota Komisi III DPR.
Ahmad Yani menilai ada yang salah dalam sistim pendidikan di Indonesia. Yani menolak keras adanya ujian nasional. Menurut Yani, ujian nasional merupakan ketidakadilan struktural. "Ujian nasional hanya berdampak menjadi stres nasional," kata Yani.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembanguna (PPP) ini mengusulkan untuk menghilangkan pola kekerasan ini harus dilakukan melalui dialog.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
