Kamis 20 Sep 2012 16:11 WIB

Jokowi Menang di Lapas Cipinang

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Jokowi saat mendatangi pendukungnya
Foto: Antara
Jokowi saat mendatangi pendukungnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki J Purnama, unggul di keseluruhan kompleks LP Cipinang, Jakarta, pada putaran kedua Pemilukada DKI, Kamis (20/9). Total suara yang didulang Jokowi-Ahok sebanyak 1.765 suara, berbanding 1.144 suara yang diraih Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

Di Lapas Cipinang, Jokowi-Ahok meraup sebanyak 609 suara, sementara pasangan Foke-Nara meraih 196 suara. Surat suara yang tidak sah 12 lembar, karena rusak. Sedangkan jumlah total yang menggunaan hak pilihnya sebanyak 817 suara. Lapas Cipinang terdiri dari TPS 81, 82, 83, 84, dan 85.

Di Rutan Cipinang, pasangan Jokowi-Ahok juga unggul dari Foke-Nara. Dari 201 total pemilih yang menggunakan hak suaranya, Jokowi-Ahok meraup 137 suara, sementara Foke-Nara hanya mendulang 63 suara. Dari lima TPS 86, 87, 88, 89, dan 90 di Rutan Cipinang, hanya satu surat suara yang tidak sah.

Pun di Lapas Narkotika Cipinang pasangan incumbent Foke-Nara juga kalah. Dari 1.962 suara yang menggunakan hak pilihnya, pasangan yang diusung Partai Demokrat itu hanya meraih 855 suara dari tujuh TPS dengan nomor 91, 92, 93, 94, 95, 96, dan 97. Sementara, pasangan Jokowi-Ahok yang diusungan PDI Perjuangan dan Gerindra memperoleh 1.019 suara. Jumlah suara tidak sah 88 suara.

Seorang warga binaan Lapas Narkotika, Jimmy mengatakan ingin perubahan terhadap Jakarta. Karenanya, dia mengaku memilih Jokowi. Pria 34 tahun yang mengaku enam bulan lagi menghirup udara bebas berharap Jokowi dapat membuka lebih banyak lapangan kerja agar tidak kembali terjerumus dalam perdagangan narkotika.

Selain itu, Jimmy mengatakan pada putaran pertama Foke-Nara unggul di Lapas Narkotika. Menurutnya, pembalikan keadaan ini disebabkan karena rata-rata pemilih empat kandidat yang tidak lolos ke putaran kedua beralih ke pasangan Jokowi. "Proyek busway Foke menganggu, bikin jalan sempit," kata dia menambahkan alasan tidak mendukung Foke.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement