Selasa 18 Sep 2012 22:02 WIB

Jelang Putaran Dua, Panwaslu Turunkan 8.936 Alat Peraga

Rep: Ira Sasmita / Red: Djibril Muhammad
Ketua Panwaslu DKI, Ramdansyah
Ketua Panwaslu DKI, Ramdansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjelang pemungutan suara Pemilukada DKI putaran kedua, Panwaslu DKI telah menurunkan sebanyak 8.936 alat peraga. Yang terdiri dari spanduk, baliho, benner, stiker, dan panflet pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) sebanyak 8.587 buah. Dan sisanya dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) sebanyak 349 alat peraga.

"Itu catatan Panwaslu hingga kemarin (17/9). Belum semua Panwas Kecamatan memberikan laporan lengkapnya," jelas Ketua Panwaslu DKI Ramdansyah, di Jakarta, Selasa (18/9).

Rincian penurunan adalah, di Jakarta Timur sebanyak 2.060 atribut. Yang terdiri dari 1.334 atribut pasangan Foke-Nara, dan 78 atribut pasangan Jokowi-Ahok di Kecamatan Jatinegara. Selanjutnya, 215 atribut pasangan Foke-Nara dan 48 dari pasangan Jokowi-Ahok di Kecamatan Matraman. Dan 378 atribut pasangan nomor urut satu di Kecamatan Pulogadung.

Di Jakarta Barat, alat peraga yang diturunkan baru sebanyak 368 buah. Sebanyak 363 merupakan atribut Foke-Nara, dan lima buah dari pasangan Jokowi-Ahok. Kepulauan Seribu sebanyak 208 alat peraga Foke-Nara, dan 126 buah atribut Jokowi-Ahok.

Penurunan terbanyak terjadi di Jakarta Selatan, yaitu sebanyak 5.274 atribut dari pasangan incumbent. Dan 85 alat peraga pasangan kotak-kotak, Jokowi-Ahok. Di Jakarta Pusat, telah dilakukan penurunan 815 alat peraga Foke-Nara. Sedangkan atribut Jokowi-Ahok telah diturunkan oleh relawan pasangan tersebut.

"Sebetulnya kampanye putaran kedua lebih kepada penajaman visi dan misi calon. Bukan pemasangan atribut," jelas Ramdansyah.

Menurut dia, dalam proses penurunan alat peraga, Panwaslu mengalami kendala. Yaitu pemasangan kembali spanduk atau alat peraga di lokasi yang sama. "Padahal baru diturunkan. Selain itu, ada upaya intimidasi ketika petugas Panwascam menurunkan atribut. Oleh tim pasangan calon tertentu dengan menggunakan senjata tajam. Kejadiannya di Jelambar Baru, Jakarta Barat, " ungkap dia.

Penurunan dan penertiban alat peraga akan dilakukan hingga H-1 pemungutan suara. Masyarakat juga bisa berpartisipasi di lingkungan masing-masing untuk menurunkan dan menertibkan alat peraga kedua pasangan calon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement