Rabu 12 Sep 2012 18:58 WIB

Tim Karate Jatim Laporkan Kecurangan Wasit

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany
Karate PON
Foto: Republika/Adhi
Karate PON

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Tim karate Jawa Timur (Jatim) mengajukan protes setelah gagal melenggang ke partai final nomor kata beregu putri. Jatim harus puas mendapatkan perunggu setelah kalah dari Jabar di semifinal sebelumnya.

Pengprov Federasi Olahraga Karate-DO Indonesia (Forki) Jatim mengajukan protes keras terhadap dewan juri dan wasit. Ketua Pengprov Forki Jatim Totok Lusida mengatakan, seharusnya timnya yang masuk babak final dibanding Jawa Barat (Jabar).

"Silakan lihat rekaman video pertandingan. Ada apa ini, lima wasit dan juri memenangkan Jabar dengan angka telak," cetus Totok. Menurut Totok, peluang Jatim merebut emas jika berhasil lolos terbuka lebar setelah saingan terberat mereka, DKI Jakarta juga terhenti di semifinal.

Tim kata beregu putri Jatim diperkuat atlet Fitria, Dika Armania, dan Sisilia Agustiani Ora Menurut manajer karateka Jatim Johannes Koento, anak asuhnya terlihat lebih unggul dibanding lawan. Karena itu dia menuding ada faktor nonteknis di balik keputusan panel wasit itu.

Ia menyayangkan, bagaimana mungkin pengadil laga semi final adalah wasit yang memiliki jam terbang tinggi.“Harusnya Jatim menang telak, tapi kita malah kalah,” kata Koento.

“Seharusnya kita yang masuk final.” Koento mengungkap, Jatim sudah resmi mengajukan protes ke dewan hakim. Hanya saja protes tersebut tidak dapat mengubah hasil pertandingan. “Dewan wasit sudah menyebut Jatim yang menang. Tapi keputusan tidak bisa berubah.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement