Jumat 31 Aug 2012 14:24 WIB

Inilah Bulan yang Paling Tepat untuk Membeli Mobil Bekas

Rep: Ichsan Emrald/ Red: Heri Ruslan
Beli mobil bekas/ilustrasi
Foto: carauctions.maxupdates.tv
Beli mobil bekas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bagi Anda yang ingin membeli mobil bekas, saat ini mungkin waktu yang paling tepat. Seperti sudah hukum alam, harga kendaraan khususnya mobil second, begitu biasa disebut, selalu turun usai Lebaran

Namun jangan salah penurunan harga mobil ini menjadi magnet bagi konsumen. Bahkan kecenderungan  saat ini, banyak konsumen yang biasa mulai melirik mobil bekas menjelang Lebaran, menahan diri untuk kemudian membeli setelahnya.

Menurut Ketua Harian Asosiasi Pedagang Mobil (APM) Sejabodetabek, Bosar Pasaribu memang sejak tiga tahun terakhir, ada pola perubahan perilaku pembelian mobil bekas di ibukota.

Hal ini terjadi, ungkap dia karena bulan Ramadhan berdekatan dengan masa libur dan tahun ajaran baru. Belum lagi banyak konsumen yang juga lebih memilih mempersiapkan lebaran, daripada membeli mobil. Sehingga, banyak pelanggan atau konsumen yang memilih untuk menahan diri untuk membeli mobil sebelum Lebaran.

''Konsumen tentu lebih memilih untuk membayar biaya masuk sekolah dan persiapan jelang Lebaran,'' tutur mantan bankir yang beralih menjual mobil bekas ini kepada Republika. Menurut pemilik Tirta Sewu Motor ini, kondisi diatas menyebabkan penjualan mobil melesu. Namun setelah lebaran, ia meyakini konsumen pasti akan kembali melirik mobil bekas.

Hal tersebut selain karena memang akhir Agustus dan September sudah masuk tahun ajaran baru, pola pikir masyarakat juga menilai setelah Lebaran harga mobil bekas pasti turun.

''Saat ini memang turun, dan usai Lebaran pasti turun,'' ujar dia. Ia pun meyakini bulan September ini benar-benar waktu yang tepat untuk membeli mobil.

Kecenderungan konsumen sekarang banyak yang membeli mobil keluarga berukuran kecil atau city car. Ia menilai city car penting khususnya untuk mengantar anak sekolah. Selain itu mobil kecil banyak dicari karena ukuran yang pas untuk masuk lahan parkir. Sedangkan mobil sejuta umat atau Multiple Purpose Vehicle, justru penjualannya begitu tinggi sebelum masuk Ramadhan.

Sedangkan mobil yang memiliki kapasitas atau cc besar, bulan Agustus dan September ini justru kurang diminati. Hal ini terjadi menurut perkiraan dia karena melemahnya produksi mining atau pertambangan. ''''Jadi orang tambang yang biasa membeli mobil besar, jadi berkurang. Alhasil mobil cc besar pun penjualannya berkurang,'' imbuh dia.

Soal harga mobil bekas saat ini memang cenderung menurun. Menurut dia penurunan ini karena Agen Tunggal Pemegang Merek banyak mengeluarkan produk baru.

Senada dengan Bosar, Senior Marketing Manajer PT Marga Sadhya Swasti (WTC Mangga Dua), Herjanto Kosasih juga mengatakan penurunan harga mobil ini karena ATPM yang jor-joran mengeluarkan produk terbarunya. ''Tahun ini adalah tahun yang unik bagi penjualan mobil bekas,'' papar dia kepada Republika.

Soal banyaknya peluncuran mobil baru, hal itu memang dilakukan ATPM  untuk mendorong penjualan. Untuk mendorong penjualan ATPM memiliki berbagai cara seperti bunga ringan nol persen. ''Tahun ini ATPM memang terlihat jor-joran,'' ungkap dia.

Harga rendah ini, lanjut dia, terus berlangsung sejak awal tahun. Bahkan selama peak season, atau ketika harga mobil bekas sangat baik, yaitu bulan Juni dan Juli, harganya tetap rendah. Contohnya, harga Daihatsu Xenia tahun 2004, hanya mencapai Rp 80 juta dari tahun sebelumnya mencapai Rp 110 juta.

Untungnya kata dia, harga beranjak normal menjelang Lebaran. Kalau saja tidak ada lebaran maka harga mobil bisa menjorok lebih turun lagi.

Usai lebaran, harga menurut dia memang biasanya selalu turun karena hal tersebut memang mekanisme pasar. ''Kalau dua tahun lalu, sedikit ada anomali, karena harga justru naik setelah Lebaran,'' papar dia.

Ia melanjutkan jika sebelumnya di pusat penjualan mobil WTC Mangga Dua, khususnya Ramadhan mobil Multiple Purpose Vehicle yang laku di pasaran, maka kini mobil city car dan kelas premium berkapasitas besar.

Tingginya penjualan mobil berkapasitas besar, kemungkinan karena isu pembatasan bahan bakar tidak terjadi. ''Tapi sebenarnya mobil mewah di modif sedikit, juga bisa kemudian memakai premium,'' ungkap dia.

Walau mobil mewah bekas sedang banyak yang mencari, harganya tetap rendah. ''BMW 530 tahun 2005, saat ini Rp 260 juta-an. Bahkan Rp 250 juta-an juga sudah dilepas,'' ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement