Selasa 28 Aug 2012 01:00 WIB

Andrea Hirata Jadi Inspirasi Mahasiswa di Australia

Andrea Hirata
Andrea Hirata

REPUBLIKA.CO.ID,BRISBANE -- Antrean panjang menghiasi ruang Abel Smith Lecture Theatre di University of Queensland di kota Brisbane, Australia. Bangku-bangku dipadati oleh pengunjung dari berbagai lapisan usia. Layar besar dan sound system terpasang di kiri dan akan ruangan yang terbilang cukup megah.

Inilah sekilas gambaran acara “Movie Screening: The Rainbow Troops (Laskar Pelangi)” dan Talkshow bersama sang Novelis Andrea Hirata yang digelar oleh University of Queensland Indonesian Students Association (UQISA) bekerjasama dengan Australia Indonesia Art Alliances (AIAA), PPIA QUT, dan Perhimpunan Indonesia Queensland (PIQ), pada Senin (6/8) lalu. “Saya datang ke Australia karena diundang untuk menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Internasional, Byron Bay Writer’s Festival. Namun bagi saya, tidak lengkap rasanya jika selama saya di sini tidak dimanfaatkan untuk bertemu dengan kawan-kawan mahasiswa dan masyarakat Indonesia sekaligus”, ujar Andrea Hirata mengawali perkenalannya.

Acara berbalut unsure pendidikan dan budaya ini dimulai dengan persembahan sebuah lagu dari Meda, sang vokalis dalam Laskar Pelangi Songbook. Di tengah-tengah kegiatan, Andrea Hirata juga menyempatkan diri melakukan wawancara online bersama Radio PPI Dunia. Dalam kesempatan itu, dirinya menyampaikan rasa syukur bahwa buku Laskar Pelangi tidak lama lagi akan diterbitkan di 24 negara dunia dengan menggunakan bahasa setempat masing-masing.

Momentum kedatangan Andrea Hirata di Brisbane, Australia memang disambut dengan antusiasme yang cukup tinggi, tidak saja oleh mahasiswa dan masyarakat Indonesia, namun juga warga negara asing lainnya.  “Perjuangan Andrea Hirata itu benar-benar menginspirasi saya. Sampai bukunya pun saya bawa-bawa hingga ke Australia. Betapa senangnya saya, akhirnya bisa bertemu langsung dengannya”, ungkap Imam Santoso, mahasiswa M.Phil. of Pyromettalurgy, sambil menunjukkan tanda tangan pujaannya di sampul buku Laskar Pelangi.

Sosok Andrea Hirata memang telah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Australia, khususnya bagi mereka yang berkecimpung di bidang sastra dan seni budaya. Direktur Brisbane Powerhouse, Andrew Roos, menyampaikan apresiasi positif dan efek nyata dari karya Laskar Pelangi. Buku tersebut, lanjutnya, sudah pantas untuk dijadikan bahan kajian literatur untuk kelas sastra di Australia. “Saya datang ke sini untuk menyampaikan apresiasi saya secara langsung kepada Anda (red- Andrea Hirata). Perjalanan hidup Anda telah menginspirasi saya dan anak angkat saya yang ada di Indonesia. Warga Australia harus membaca buku-buku Anda juga,”  tutur Andrew Roos dalam sesi Talkshow.

Emily Boyd, mahasiswi University of Queensland asal Australia juga menunjukan kekagumaannya kepada Andrea Hirata dan buah penanya. “Sebenarnya, saya sudah pernah menonton Laskar Pelangi, namun tetap selalu menarik untuk ditonton kembali. Bahkan, setelah menontonnya, saya pergi ke Pulau Belitung, lokasi di mana film ini diambil”, ujarnya dengan bersemangat.

Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia di University of Queensland (UQISA), Pan Mohamad Faiz, menyampaikan rasa keterkejutannya terhadap banyaknya pengunjung yang memadati lokasi acara. Pasalnya, Panitia hanya mempublikasikan kegiatan tersebut satu hari menjelang pelaksanaan acara. “Banyaknya mahasiswa dan masyarakat yang datang tidak saja berkewarganegaraan Indonesia, tetapi juga Malaysia, Australia, dan lainnya. Hal ini membuktikan bahwa Andrea Hirata memiliki  daya tarik sendiri. Dirinya bukan sekedar peraih mimpi, tetapi juga sang inspirator bagi jutaan orang. Tak terkecuali, memberi inspirasi bagi para mahasiswa yang sedang merantau di negeri Kangguru”, ujar Faiz, mahasiswa Ph.D Ilmu Hukum di University of Queenland.

Penulis: Pan Mohamad Faiz (University of Queensland Indonesian Students Association)

sumber : PPI
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement