Senin 20 Aug 2012 01:00 WIB

Lebaran, Permintaan Suplemen Penahan Nafsu Makan Melonjak

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Dewi Mardiani
Salah satu jenis suplemen. Ilustrasi.
Salah satu jenis suplemen. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tak ingin mengalami kelebihan berat badan setelah merayakan Lebaran. Permintaan terhadap suplemen penahan nafsu makan pun meningkat tajam.

Seorang suplaier suplemen penahan nafsu makan, Anwar Suhadi, mengatakan, penjualan produknya meningkat hingga 50 persen menjelang Lebaran. Ia mengungkapkan, produk pil cuka beri menjadi primadona para pelanggan. "Sudah laku 30 pak. Penjualannya dua kali lipat dari bulan-bulan biasanya," kata dia seperti dilansir AFP.

Terapis diet juga kebanjiran pasien selepas Ramadhan. Seorang terapis, Grace Judio-Kahl mengatakan, biasanya ia bisa didatangi hingga 1200 pasien setelah hari libur Idul Fitri usai. Angka ini meningkat 20 persen dari pasien pada bulan-bulan lain.

"Jika orang-orang makan berlebihan, maka mereka berat badan mereka cenderung meningkat. Apalagi selama berpuasa, tubuh terbiasa kekurangan makanan. Metabolisme tubuh akan terganggu," tuturnya.

Masalah obesitas di Indonesia cenderung meningkat beberapa tahun belakangan ini. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, 21,7 persen usia di atas 18 tahun memiliki indeks massa tubuh lebih dari 27 pada tahun 2010. Sekitar 14 persen anak di bawah lima tahun juga bermasalah dengan obesitas pada tahun 2010. Angka ini meningkat dari 12,2 persen pada tahun 2007.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement