Senin 13 Aug 2012 20:36 WIB

Rhoma Irama tak Bersalah, Ulama-Habaib DKI Syukuran

Rep: Ira Sasmita/ Red: Djibril Muhammad
Rhoma Irama
Foto: Prayogi
Rhoma Irama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Para ulama dan habaib DKI Jakarta mengadakan syukuran di Islamic Centre Indonesia, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (13/8). Mereka mengungkapkan kelegaan atas keputusan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI, yang menyatakan Rhoma Irama, tidak bersalah.

"Alhamdulillah, saudara kami, mubaligh, Rhoma Irama dinyatakan tidak bersalah oleh Panwaslu. Berkaitan dengan tuduhan oleh pihak tertetu, atas video yang dinyatakan sebagai kampanye terselubung," ujar KH Abdul Rosyid, pimpinan Pondok Pesantren, Asshafiyah.

Mewakili sebelas ulama lainnya, dia menjelaskan, pihaknya selalu mendukung penuh Rhoma Irama sebagai mubaligh. Untuk menyampaikan dan membimbing umat tentang tuntutan ajaran agama Islam, yang bertumpu pada Alquran dan Hadist.

Kemudian, ulama dan habaib ini menolak keras tuduhan dakwah sebagai kampanye terselebung. "Dakwah merupakan bagian kegiatan pengkajian kitab suci Alquran, Hadist, dan kitab tuntuntan Islam lainnya. Bersifat permanen, dan menjadi kegiatan rutin sepanjang tahun di Masjid dan Mushalla," tutur Abdul Rosyid.

Dengan tegas, mereka juga meminta kepada Panwaslu DKI untuk tidak menakut-nakuti para ulama yang memberikan ceramah dengan isu suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA). "Ulama dan habaib hanya menyampaikan bagaimana kepemimpinan dalam pandangan Islam, jangan kaitkan dengan SARA," ungkapnya.

Selain itu, para ulama ini juga mengimbau kepada seluruh warga Jakarta. Untuk menahan diri dan tidak terprovokasi kelompok tertentu, yang sengaja ingin membuat kekacauan dan permusuhan melalui isu SARA yang menyesatkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement