Jumat 03 Aug 2012 15:24 WIB

Taufik Hidayat Minta Pemerintah Evaluasi Diri

Rep: Abdullah Sammy/ Red: Karta Raharja Ucu
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat menyebut permainan empat pasangan ganda putri di Olimpiade London 2012, sebagai sebuah pertandingan sirkus.
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat menyebut permainan empat pasangan ganda putri di Olimpiade London 2012, sebagai sebuah pertandingan sirkus.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Atlet tunggal putra bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat meminta pemerintah mengevaluasi diri menyusul kegagalan Indonesia mempertahankan tradisi emas lewat cabang bulutangkis di ajang Olimpiade. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dinilai sebagai pihak yang paling bertanggung jawab, diminta Taufik berkaca soal penurunan prestasi olahraga Indonesia.

Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu merujuk makin berkurangnya jumlah atlet yang dikirim ke ajang Olimpiade dari tahun ke tahun. "Harusnya pemerintah yang evaluasi. Mengapa kita atletnya terus berkurang di Olimpiade. Dan Olimpiade kali ini jumlah atlet kita paling kecil dibanding sebelumnya," ujar Taufik kepada sejumlah wartawan di Wisma Nusantara London.

Seperti dilaporkan wartawan Republika, Abdullah Sammy, dari London, Taufik yang tersingkir di babak pedelapan final oleh pebulutangkis Cina, Lin Dan, itu mengaku, atlet pun siap bertanggungjawab. bagi Taufik sendiri, Olimpiade London menjadi momentum untuk mengucapkan selamat tinggal. "Ini adalah Olimpiade terakhir saya. Saya sudah tahu dirilah," sebut pebulutangkis 30 tahun itu.

Selain akan mundur memperkuat tim Indonesia di ajang multievent, Taufik juga akan segera mempersiapkan diri untuk segera gantung raket. Taufik pun memberi masukan kepada atlet-atlet muda bulutangkis agar bangkit dari keterpurukannya di London. "Persiapan harus dilakukan dengan lebih panjang lagi jangan mepet," imbuhnya.

Terkait adanya kabar yang menyebut retaknya kekompakan di tim bulutangkis, Taufik mengelak. Ia juga enggan menjadikan kisruh di tubuh PBSI sebagai biang keladi keterpurukan prestasi di London.

"Saya kira walau di atas ribut, atlet harusnya tidak boleh terpengaruh di lapangan. Kita harus tetap konsentrasi di lapangan," tegas menantu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement