Rabu 01 Aug 2012 11:07 WIB

Judoka Brasil 'Mecak-mecak' Disebut Kera

Judoka Brasil, Rafaela Silva mendapat pelecehan rasial dari warga Brasil, setelah ia tersingkir di ajang Olimpiade London 2012.
Judoka Brasil, Rafaela Silva mendapat pelecehan rasial dari warga Brasil, setelah ia tersingkir di ajang Olimpiade London 2012.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Judoka Brasil, Rafaela Silva mendapat pelecehan rasial menyusul kegagalannya menyabet medali di ajang Olimpiade London 2012. Judoka yang turun pada kelas di bawah 57 kilogram itu mendapat ejekan rasial di jejaring sosial Twitter. 

Ironisnya pelecehan rasial itu datang dari warganya Brasil sendiri. Ejekan rasial itu membuat sang pelatih, Rosicleia Campos berang. Kepada AFP, Campos memperlihatkan beberapa pesan rasial yang diterima anak asuhnya tersebut. "Tempat seekor kera adalah di kandang, dan bukan di Olimpiade," kata salah satu pesan yang ditujukan untuk Silva.

Tweeps lainnya berkicau, "Anda (Silva) tidak lebih baik dari yang lain, karena Anda (berkulit) HITAM."

Campos bereaksi penuh amarah, khususnya pada orang-orang yang melakukan pelecehan rasial kepada judoka 20 tahun tersebut. "Ia adalah salah satu yang harus ditaruh di kandang, hanya binatang yang mengatakan hal-hal semacam itu," kata sang pelatih, yang merupakan sosok populer di lingkungan judo.

"Ia adalah atlet Olimpiade, ia memiliki karir brilian, dan ia adalah manusia yang indah. Negara macam apa yang melakukan diskriminasi kepada orang lain karena warna kulit mereka? Saya tidak membela apa yang ia lakukan, namun saya ingin menjelaskan reaksi dia."

Silva membalas hinaan tersebut dengan kata-kata keras yang dipilihnya sendiri. Namun, Campos menyatakan dirinya memahami kekecewaan yang dirasakan Silva. Setelah tereliminasi karena melakukan sapuan kaki yang dilarang, bukannya mendapat dukungan, malah cacian yang didapatkan Silva.

"Ia telah kecewa dengan kekalahannya, ia membuka komputer dan melihat apa yang orang-orang pikirkan mengenai pertarungan dia, dan beberapa orang menyebut dia 'monyet.' Itu kekanak-kanakan, tapi itulah reaksi manusia."

sumber : AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement