REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Guna mengurangi tingkat pengangguran lulusan perguruan tinggi yang kian membludak, Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) tidak hanya memberikan pendidikan keilmuan, tapi berani memberikan garansi kepada alumninya mendapatkan pekerjaan setelah selesai kuliah.
Untuk mewujudkannya, kurikulum yang ditawarkan pun didesain sesuai kebutuhan pasar. Termasuk para pengajarnya, 20 persen dosen LP3I merupakan akademisi. Sisanya, 80 persennya adalah praktisi.
Kebutuhan perusahaan terhadap lulusan pendidikan tinggi sebenarnya cukup besar. Namun yang menjadi masalah, kualitas dari lulusan perguruan tinggi yang tidak memenuhi kulifikasi perusahaan.
Metode yang diterapkan di LP3I berani memberi garansi lulusan LP3I diterima dunia kerja, bahkan sebelum mereka lulus. “Dari 900 mahasiswa yang diwisuda saat ini, 90 persennya sudha bekerja,” kata Direktur Utama LP3I, Isral Nurdin di sela acara wisuda 900 mahasiswa angkatan keempat Politeknik LP3I di Jakarta beberapa waktu lalu.
Direktur Politeknik LP3I Jakarta Kamaludin Yusuf menambahkan, setiap lulusan telah dibekali paket program ‘spesifik mahir’ sesuai program studi pilihannya. Ia mencontohkan, mahasiswa yang mengambil program studi komputer akuntansi. “Mereka dibekali akuntansi mahir, komputerisasi akuntansi dan magang kerja,” ujarnya.
Acara wisuda ini juga diisi orasi ilmiah dari tokoh pendidikan Amien Rais. Dalam orasinya, Amien berpesan pada para wisudawan agar para lulusan LP3I dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara dan agama. “Setelah lulus pendidikan tinggi, tentunya kalian ingin bekerja, tapi bekerjalah untuk memajukan bangsa, negara dan agama,” pesannya. (adv)
Ikuti Whatsapp Channel Republika
