Rabu 11 Jul 2012 12:14 WIB

Didik: Hidayat-Jokowi Lakukan Komunikasi Politik

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Jika Hidayat Nur Wahid-Jokowi
Jika Hidayat Nur Wahid-Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sesaat menjelang penutupan Tempat Pemungutan Suara (TPS), Rabu (11/7) siang, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 4, Hidayat Nurwahid dan Didik J Rachbini tengah bersiap menemui calon gubernur nomor 3, Joko Widodo di posko pemenangan Hidayat-Didik Center (HDC).

Pertemuan dua kandidat calon ini, diperkirakan untuk membangun komunikasi politik menghadapi kemungkinan di putaran kedua. Hidayat memastikan adanya pertemuan itu kepada rekan wartawan sesaat sebelum melakukan pencoblosan. 

"Rabu pagi kami melakukan kontak telepon dan berjanji akan bertemu pada siang ini di posko pemenangan Hidayat-Didik," ujar mantan Ketua MPR RI ini di kediamannya di Kemang Selatan IV, no.1D, Rabu (11/7). 

Hidayat mengatakan pertemuan ke duanya sebagai bentuk sikap komunikasi antar calon terhadap proses Pilkada hingga pencoblosan hari ini.

"Saya kenal Jokowi sejak lama, dulu saya termasuk yang mendukung dia jadi Walikota Solo, jadi mungkin pertemuan ini bisa jadi ia sekarang yang mendukung saya jadi gubernur," jelas Hidayat dengan sedikit bercanda. 

Tapi ia pun belum bisa memastikan secara jelas apa maksud pertemuan ini, apakah ada kaitan dengan kesepakatan di putaran kedua atau tidak.

Sedangkan calon wakil gubernur nomor 4, Didik J Rachbini menyatakan kalau pertemuan ini sebagai bentuk komunikasi politik menghadapi peluang dan kemungkinan-kemungkinan yang ada. 

"Tidak masalahkan kalau kita dan Jokowi melakukan komunikasi politik, kalau ada peluang itu dijalankan saja," ujar Didik kepada Republika di kediaman Hidayat.

Sedangkan Ketua Tim Sukses Pasangan nomor urut 4, Triwisaksana ketika ditemui di posko pemenangan Hidayat-Didik mengatakan, pertemuan ini adalah bentuk komunikasi politik semata. Untuk lebih jauh pembahasan politik kedua kandidat tergantung proses pertemuan nanti. 

"Kami tidak bisa mengatakan sekarang, tapi bisa jadi ini upaya kedua belah pihak menjalin komunikasi politik lebih jauh," ungkap pria yang akrab dipanggil Bang Sani ini kepada Republika.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement