Jumat 29 Jun 2012 06:28 WIB

Mau Kurus? Jangan Konsumsi Pil Diet, karena...

Rep: neni ridarineni/ Red: Endah Hapsari
Pil diet/ilustrasi
Foto: santolina.net
Pil diet/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Kegemukan selama ini dianggap berbahaya karena berdasarkan penelitian terdapat hubungan antara bertambahnya berat badan dengan faktor-faktor risiko berbagai penyakit. Diabetes adalah penyakit yang banyak dikaitkan dengan kegemukan. Selain itu, kegemukan yang disertai dengan tingginya tekanan darah, kolestrol dan trigliserid selalu dikaitkan dengan penyakit jantung.

Namun, ujar Glenn Gaesser, dosen fisiologi di Universitas Virginia, saat ini banyak orang mencampuradukkan kegemukan dengan berbagai ketakutan mereka sendiri. Ia yakin bahwa diet habis-habisan dan kurangnya aktivitas fisik -- yang muncul akibat ketakutan pada kegemukan -- adalah justru sumber penyebab rusaknya kesehatan. Pemakaian berbagai pil pengurus ajaib, oleh banyak ahli, bahkan diklaim sebagai sumber berbagai penyakit. Mulai dari kehilangan cairan dalam tubuh (dehidrasi), hipertensi, sampai kerusakan otak.

Salah satu bukti yang menunjukkan perlunya memikirkan kembali hubungan antara kesehatan dan kegemukan muncul dari penelitian Steven N. Blair dan rekan-rekannya di Lembaga Penelitian Aerobik di Dallas. Dari data yang mereka kumpulkan atas 25 ribu orang, secara umum ditemukan bahwa makin gemuk seseorang, makin tinggi kadar kolestrol, tekanan darah dan berbagai faktor penyakit lain yang membawa kematian.

Akan tetapi ketika mereka dikelompokkan berdasarkan kebugaran mereka, menjadi jelas bahwa mereka yang banyak melakukan aktivitas fisik -- berapapun berat badan mereka -- cenderung berisiko rendah terhadap kematian mendadak. Bahkan lebih rendah dari mereka yang berat badannya normal namun tidak bugar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement