Kamis 14 Jun 2012 11:04 WIB

Jangan Anggap Enteng Kanker Prostat, Ini Dia Gejala Awalnya

Rep: Anjar Fahmianto/ Red: Endah Hapsari
Kanker Prostat
Kanker Prostat

REPUBLIKA.CO.ID, Kanker menjadi momok menakutkan bagi semua orang. Secara statistik ancamannya berada di urutan nomor satu dari semua penyakit mematikan yang ada. Di Indonesia, penyakit infeksi semacam tubercolosis atau kematian ibu hamil memang masih dominan terjadi. Namun, mencermati tren global, ancaman kanker tidak boleh diabaikan begitu saja.

Salah satu jenis kanker yang menunjukan peningkatan mencengangkan adalah kanker prostat.  Kanker jenis ini paling sering diderita pria di Barat. Namun, penduduk Asia, termasuk Indonesia, tetap harus waspada. Di Indonesia, penderita kanker  prostat memperlihatkan peningkatan dalam 10 tahun terakhir.

Spesialis bedah urologi, Prof dr Rainy Umbas PhD SpU, mengatakan usia lanjut menjadi salah satu faktor risikonya. Karenanya, pria di periode usia tersebut disarankan melakukan pemeriksaan dini.

Pakar onkologi medik senior Universitas Indonesia, Dr dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD KHOM FACP, menjelaskan penyebab kanker prostat sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Para peneliti masih meraba-raba faktor utamanya. Sampai saat ini, gaya hidup yang tidak sehat dituding menjadi pemicu. Hal itu disebabkan paparan zat karsinogen yang merupakan  pemicu kanker.

"Namun gejala penyakit tidak serta merta muncul setelah proses paparan. Kanker prostat tergolong yang memiliki pertumbuhan lambat. Selnya perlu waktu 15 hingga 20 tahun untuk berkembang," ujarnya.

Umbas menjelaskan, beberapa gejala yang perlu diwaspadai berpotensi mengindikasikan kanker prostat. Yaitu kesulitan membuang air kecil atau menahannya, perasaan nyeri terbakar saat buang air kecil, terdapat  darah pada air seni, dan kesulitan ereksi atau nyeri saat ejakulasi.

Namun, orang yang mengalami gejala-gejala tersebut belum tentu positif terkena kanker prostat.  Sebab gejala serupa bisa saja mengindikasikan gangguan kesehatan selain kanker prostat. "Belum ada satu pertanda tumor ideal bagi kanker prostat," tegas Umbas.

Sedangkan menurut Aru, perlu dilakukakan serangkaian tes lanjutan guna lebih memastikan. Biopsi sampai saat ini masih menjadi satu-satunya cara untuk mendeteksi kanker prostat yang paling presisi. Metodenya adalah mengambil sampel sel dari prostat pasien untuk diuji di laboratorium. Ironisnya ada kesalahpahaman di masyarakat yang membuat orang cenderung takut melakukan biopsi prostat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement