Sabtu 09 Jun 2012 12:54 WIB

Difitnah, Cagub Hidayat Nurwahid Ingin Balas dengan Kebaikan

Hidayat Nur Wahid
Foto: Republika/Musiron
Hidayat Nur Wahid

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menjelang pemilu Gubernur DKI Jakarta, berbagai fitnah atau tudingan miring dilontarkan kepada calon-calon kandidat gubernur. Situasi itu juga menimpa salah satu Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid.

Menanggapi komentar tak sedap dan berbagai fitnah, Hidayat memilih tidak akan membalas. Sebaliknya, ia mendoakan mereka agar mendapat hidayah Allah SWT.

"Kita tidak akan membalas fitnah yang datang kepada kita dengan fitnah juga, melainkan akan kita buktikan dengan perbuatan. Kita doakan saja mereka yang membuat dan menyebarkan fitnah itu diberikan petunjuk oleh Allah agar dapat kembali ke jalan yang benar," ujar Hidayat dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (9/6)

Meningkatnya suhu politik ibu kota menjelang Pilkada Juli 2012 ditandai dengan maraknya praktik kampanye hitam. Mantan Ketua MPR RI ini mengaku sempat dilarang menjadi khatib salat Jumat di Kepulauan Seribu dan relawannya sempat ditodong senjata pada Kamis (7/6).

Kemudian seorang warga memergoki petugas Dinas Sosial DKI Jakarta tengah berkampanye hitam menggunakan pengeras suara dengan menyebut "PKS anti-Maulid, PKS anti-Tahlil" di kawasan Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

 

Menanggapi berbagai bentuk tudingan miring, intimidasi hingga teror yang dialamatkan kepada diri dan relawannya, calon gubernur nomor urut 4 ini mengatakan, tidak akan membalas fitnah dengan fitnah. Malah ia bersemangat untuk merespon dengan perbuatan baik dan kerja nyata.

Mantan Presiden PKS ini menyayangkan berbagai fitnah yang selama ini beredar dengan menyebut PKS anti-Maulid. Bila dirinya dipercaya warga Jakarta menjadi gubernur, Hidayat akan menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Balaikota.

"Saya tidak cocok jika dikatakan anti-Maulid, sebab anti itu penggunaannya untuk perempuan. Sementara, saya laki-laki. Kalau anti, harusnya anti-maulidah," kata Hidayat sambil berkelakar.

Nurjanah, warga Kelurahan Bangka, Kemang, sekaligus koordinator pengajian dzikir dan tahlil, mengaku kaget dengan isu yang menyebut Hidayat dan PKS anti-Maulid.

"Jujur saya merasa kaget mendengar isu di masyarakat yang mengatakan Ustadz Hidayat anti Maulid, Ustadz anti Yasinan. Jelas-jelas di rumahnya aja banyak buku Surat Yasin," ungkap Nurjanah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement