Rabu 06 Jun 2012 01:20 WIB

Kegagalan Inter, Motivasi Sneijder

 Wesley Sneijder
Foto: AP/Geert Vanden Wijngaert
Wesley Sneijder

REPUBLIKA.CO.ID, KRAKOW -- Dua tahun silam, pengatur permainan Belanda, Wesley Sneijder, nyaris melengkapi musim yang sempurna saat klubnya, Inter Milan, menjuarai Liga Champions, Liga Italia, dan Piala Italia.

Ia kemudian tampil di final Piala Dunia untuk Belanda, namun gol dari Andres Iniesta empat menit sebelum akhir masa perpanjangan waktu, memberi kemenangan pada Spanyol dan menodai musim sempurna Sneijder. Pemain 27 tahun itu terlihat kelelahan saat Piala Dunia 2010 berlangsung, setelah sebelumnya menjalani musim panjang. 

Kali ini yang terjadi sebaliknya, ia datang ke turnamen internasional, setelah menjalani musim buruk baik sebagai pribadi maupun untuk klubnya Inter Milan.

Pada musim lalu Sneijder lebih banyak menghabiskan waktu sebagai pemain yang cedera, ia hanya bermain sebanyak 28 kali di semua kompetisi dan dapat dipahami bahwa ia menjalani masa sulit karena kesulitan mendapatkan permainan terbaiknya.

Inter juga mengalami musim yang sangat buruk dan gagal lolos ke Liga Champions, karena mereka hanya mengakhiri musim dengan menduduki peringkat keenam.

Namun hal itu tak lantas membuatnya patah arang. Mantan bintang Ajax Amsterdam dan Real Madrid ini, bahkan ingin menjadikan hal itu sebagai pelecut semangat.

"Ada banyak motivasi untuk memenangi hadiah ini, sebagai pemain, anda ingin memenangi berbagai hadiah dan trofi," ucapnya pada Selasa (5/6). "Dengan Inter kami memenangi segalanya dua tahun silam, dan kemudian saya (pergi ke Piala Dunia) mencapai final."

"Sekarang saya tidak memenangi hadiah apapun dengan Inter, namun saya ingin memenangi Piala Eropa ini, maka ini tentu saja merupakan motivasi besar."

Setelah jarang tampil di musim lalu, terutama karena masalah otot paha belakangnya, Sneijder mengatakan bahwa dirinya bugar dan siap bermain. Meski, ia kemudian tidak tertarik mengomentari klaim bahwa minimnya ia bermain dapat membantunya di turnamen ini.

"Mungkin saya hanya akan mampu untuk berkata-kata setelah turnamen, apakah itu merupakan keuntungan atau bukan," ucapnya.

"Saya merasa baik-baik saja, saya merasa lebih dari 100 persen, saya tidak merasakan sakit atau apapun, saya dapat berlatih, saya memainkan permainanku, saya bugar dan siap."

Belanda menghuni 'grup maut' bersama Jerman, Portugal, dan Denmark, namun Sneijder yakin bahwa berada di grup berat dapat membantu dan bukan merupakan hambatan. Empat tahun silam, situasi serupa terjadi dengan Italia, Prancis, dan Romania, namun mereka tetap mampu menjadi juara grup.

"Mungkin itu dapat menjadi keuntungan, kami mendapat grup berat namun kami ingin menjuarai Piala Eropa sehingga kami harus mengalahkan mereka semua," ucapnya.

sumber : Antara, AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement