Sabtu 21 Apr 2012 12:17 WIB

Rektor UMJ Lepas 891 Wisudawan Sarjana dan Pascasarjana

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: Heri Ruslan
kampus umj
Foto: umj
kampus umj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 891 wisudawan Diploma III, Sarjana, dan Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (21/4), ini resmi menamatkan diri dari kampus. Sebelum menerima tanda kelulusan dari Rektor UMJ, Prof Masyitoh, para wisudawan mengucapkan janjinya dan mengikrarkan diri untuk menjadi insan yang Insya Allah dapat berguna bagi nusa dan bangsa.

Dalam sambutannya, Rektor UMJ Prof Masyitoh menyebutkan bahwa hingga saat ini, kampusnya telah melulukan 35 ribu mahasiswa. Prosesi wisuda yang kali ini digelar di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan merupakan kali ke-25 untuk pascasarjana dan ke-56 untuk sarjana.

"Dari sejumlah lulusan tersebut, telah lahir begitu banyak profesional terkemuka dan enterpreneur muda yang karya dan semangatnya terus menghiasi pasar tenaga kerja Indonesia," ujar Prof. Masyitoh saat berbicara dihadapan 891 wisudawan yang tampil dengan toga kebesarannya.

Untuk memperoleh keberhasilan setelah gelar sarjana dan master diperoleh, Masyitoh menyatakan, dibutuhkan ketekunan, kemandirian, dan keuletan. Setidaknya, berbagai prestasi yang diraih sejumlah wisudawan UMJ saat masih aktif menjadi mahasiswa dapat menjadi modal penyemangat.

"Sebut saja mahasiswa yang berhasil meraih pencapaian hingga menjadi juara 2 dan 3 MTQ antar universitas se-ASEAN di Universiti Sains Islam Malaysia." Terdapat pula Juara I Kompetisi Sepakbola antar Mahasiswa se-Indonesia, Juara II gelaran Debat Hukum Keluarga Islam Perguruan Tinggi Islam se-Jabodetabek, serta menjadi Juara I dan mendapat penghargaan Adipura Puritama lantaran keberhasilannya mengelola asrama mahasiswa.

Dihadapan para tamu undangan, seperti Ketua Kopertis Wilayah I dan III Jakarta, serta Ketua Majlis Dikti PP Muhammadiyah, Prof Masyitoh mengungkapkan bahwa pihaknya juga terus melakukan perbaikan dan penguatan akademik UMJ.

Semangat berbenah diri UMJ semakin tersulut sejak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membentuk Tim Gugus Tugas penetapan 10 Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia pada akhir Januari 2006. Tujuannya untuk dipersiapkan sebagai universitas-universitas yang akan dikembangkan menjadi ‘universitas kelas dunia’ (world-class university)

"Setidaknya kita dapat bersaing untuk menjadi salah satu di antara 10 perguruan tinggi yang akan dikembangkan menjadi universitas kelas dunia. Bukan hanya menjadi yang terpilih, Tapi juga menjadi universitas yang mampu mensejajarkan dirinya dengan kriteria penetapan universitas kelas dunia," tambah Masyitoh.

Sejumlah program kerjasama akademik dan penguatan kelembagaan yang terus diretas keberlangsungannya adalah dengan Russian Islamic University, Moscow Islamic University, Islamic Center of Islamic Studies di Iran, PASID Turkey, serta Asian Moslem Charity Foundation.

Sebelum mengakhiri pidatonya, Masyitoh menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan, dengan sepatah doa. "Jadilah kalian orang-orang yang senantiasa bermanfaat bagi sesama. Hari ini adalah tanda bahwa kalian adalah bagian dari pembangunan negara dan bangsa, yang maju mundurnya akan pula ditentukan oleh bagaimana kalian nantinya bertindak dan berkarya," tutup Masyitoh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement