Kamis 19 Apr 2012 21:06 WIB

Waspadai Kanker Ovarium, Gejala Awal Sulit Terdeteksi

Dokter memeriksa pasien wanita
Foto: cityofevanston.org
Dokter memeriksa pasien wanita

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Kaum wanita diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan terkena kanker ovarium dengan lebih sering melakukan pemeriksaan ke dokter ahli. Pasalnya, jenis penyakit tersebut tidak menunjukkan gejala awal.

Konsultan Onkologi Ginekologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Prof Farid Aziz dalam seminar penanganan kanker pada sistem reproduksi perempuan, di Medan, Kamis (19/4), mengatakan, sekitar 80 persen kasus kanker ovarium yang ditemukan sudah masuk pada stadium lanjut.

Kondisi itu terjadi lantaran kanker tersebut tidak menunjukkan gejala yang spesifik, sehingga membuat kaum wanita lalai. Padahal kanker ovarium menjadi salah satu jenis kanker yang paling mematikan.

Penyakit ini bahkan seringkali menyerupai penyakit umum termasuk gejala pada gangguan sistem pencernaan dan kandung kemih. Ketika kanker benar-benar berada pada ovarium, gejala yang dirasakan penderita biasanya akan semakin terasa.

Menurut dia, ada beberapa gejala umum yang dapat dicurigai sebagai gejala kanker tersebut dan harus segera diperiksa ke dokter, misalnya rasa kembung atau kekenyangan.

"Kemudian sakit di bagian pelvis, sering muntah dan buang air kecil, penurunan berat badan, sakit kepala dan sering merasa lelah, nyeri pada perut, dan rasa sakit pada bagian punggung bawah," katanya.

Sementara Ketua Himpunan Onkologi Ginekologi Indonesia (HOGI) Prof Andrijono dalam kesempatan yang sama mengatakan, hingga kini penyebab kanker ovarium belum ditemukan.

Pada umumnya kanker bermula ketika sel sehat mengalami mutasi gen, sehingga mengubah sel normal menjadi sel tidak normal.

"Sel kanker berkembang dan berbelah secara terus menerus dan tidak terkendali. Sel-sel kanker ini tidak mati yang kemudian membentuk menjadi tumor. Lalu menyerang jaringan terdekat dan menyebar ke jaringan lain pada tubuh," katanya.

Ia juga mengharapkan kalangan perempuan lebih memahami kesehatan dan peduli untuk menjaga alat reproduksinya. Karena perempuan memiliki sistem reproduksi yang tidak sederhana, sehingga penting untuk ditangani oleh tim medis yang memiliki keilmuan di bidang ginekologi, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement