Selasa 17 Apr 2012 19:21 WIB

Siswa Peserta Ujian Nasional Meninggal

Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas enam mengikuti ujian nasional (ilustrasi).
Foto: Antara/Agung Supriyanto
Siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) kelas enam mengikuti ujian nasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Seorang siswa peserta ujian nasional di Nias Barat Sumatera Utara yang meninggal saat pelaksanaan ujian hari pertama (16/4) adalah Hendikus Hia dari SMK BNKP Sirombu, Nias Barat, yang meninggal karena sakit.

"Dia meninggal karena sakit bukan karena sedang mengikuti UN. Sewaktu pergi ke sekolah saat akan ikut ujian dia memang sudah dalam kondisi tidak sehat," kata Ketua Panitia UN Dinas Pendidikan Sumatera Utara Hendri Siregar di Medan, Selasa.

Ia menceritakan, berdasarkan laporan yang diterima dari pihak sekolah, Hendikus memang sudah lama menderita sakit paru-paru dan lever. Bahkan orangtuanya sempat melarangnya untuk ikut ujian karena kondisinya lemah.

Namun karena semangatnya yang tinggi, Hendikus tetap bersikeras dan akhirnya keluarganya mengantarnya untuk ikut ujian ke sekolah. Namun, setibanya di sekolah Hendikus terlihat lemas.

Melihat kondisi korban yang lemas, keluarga dan pihak sekolah lalu membawanya ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan, namun hanya sebentar dirawat Hendikus menghembuskan napas terakhirnya.

"Jadi, bukan karena UN dia meninggal, tapi memang dia sudah sakit sebelumnya. Kata keluarganya sudah lima tahun dia mengidap penyakit itu. Kami juga sudah menyampaikan kondisi itu ke Mendiknas dan menteri M.Nuh juga turut menyampaikan rasa duka citanya," katanya.

Ketika ditanya mengenai pelaksanaan UN hari kedua di Sumut, ia mengatakan, pada umumnya masih berjalan dengan baik dan normal, meski terjadi beberapa sekolah yang mengalami kekurangan naskah soal ujian.

"Tetapi itu sudah bisa diselesaikan dengan cepat, karena sesuai dengan Standar Operasional UN, kekurangan soal bisa diantisipasi dengan memfotokopinya, namun tentunya tetap di bawah pengawasan," katanya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement