Selasa 17 Apr 2012 14:03 WIB

Enam Peserta Ujian Nasional Mengundurkan Diri, Kok Bisa?

Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).
Foto: Republika/Agung Supri
Siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyelesaikan Ujian Nasional Bahasa Indonesia di SMK Negeri 8 jakarta, Senin (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sebanyak enam siswa peserta Ujian Nasional (UN) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, dinyatakan mengundurkan diri karena mengalami sakit berat dan tidak akan mengikuti ujian susulan.

"Untuk sekarang ini semuanya (enam siswa) dianggap mengundurkan diri, tapi lihat perkembangannya nanti apakah mau ulang atau tidak," kata Kepala Dinas Pendidikan, Kota Tasikmalaya, Endang Suherman saat dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa.

Siswa yang tidak masuk pada hari pertama dan kedua pelaksanaan UN yakni tiga orang siswa SMA, dua orang siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan satu orang siswa SMK.

Berdasarkan keterangan pihak sekolah siswa masing-masing, kata Endang, hanya menjelaskan penyakit yang diderita siswa berat tanpa memberitahukan jenis penyakitnya.

"Pokoknya sekolah menjelaskan sakitnya berat, beratnya bisa masalah psikis," kata Endang.

Apabila siswa yang sakit ada keinginan ikut UN susulan kemudian pihak orang tuanya memberi izin, kata Endang pemerintah melalui Dinas Pendidikan terbuka untuk menerima siswa ikut ujian susulan.

Namun siswa yang bersangkutan dan orang tuanya tetap tidak mau ikut UN susulan, kata Endang pihak sekolah maupun dinas pendidikan tidak dapat memaksa.

Dinas Pendidikan melalui sekolah siswa masing-masing, kata Endang tetap berupaya mengajak agar siswa bersangkutan mau mengikuti UN susulan.

"Ya kita lihat saja dulu nanti apakah benar tetap ingin mengundurkan diri. Tapi kalau memang berminat susulan, silahkan saja," jelas Endang. Sementara itu jumlah peserta UN di Kota Tasikmalaya untuk tingkat SMA sebanyak 3585 siswa, MA 1092 siswa dan SMK 4816 siswa.

Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya menargetkan seluruh siswa SMA sederajat dapat lulus 100 persen seperti tahun-tahun sebelumnya. Upaya mencapai kelulusan 100 persen itu, Dinas Pendidikan sebelumnya telah mengintruksikan setiap sekolah mempersiapkan diri para siswanya dengan berbagai pelatihan materi yang akan diujikan.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement