Rabu 04 Apr 2012 13:50 WIB

UIN Bandung: Jurnal Ilmiah Indonesia Kalah dari Malaysia

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Hafidz Muftisany
karya tulis ilmiah (ilustrasi)
Foto: anneahira
karya tulis ilmiah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung secara nyata mendukung peraturan Dirjen Dikti mengenai penulisan jurnal ilmiah sebagai syarat  kelulusan S1,S2, dan S3. Seminar  metodologi penulisan jurnal ilmiah dan jurnal popular diselenggarakan untuk menunjang kebutuhan tersebut.

Menurut Ketua Panitia Seminar, Maulana Ni’ma Al Hizbi, Indonesia seharusnya tidak boleh kalah dengan negara tetangga, Malaysia. Ia mengatakan bahwa setiap tahunnya Malaysia bisa menerbitkan 6000 hingga 7000 judul karya ilmiah sedangkan Indonesia hanya 4000 judul yang terbit per tahunnya.

“Ini ironi sekali karena jumlah penduduk Indonesia sepuluh kali lebih banyak dari Malaysia. Selain itu jumlah doktor di Indonesia ada sekitar 80.000 orang, kalau setiap tahunnya mereka menerbitkan karya ilmiah, Malaysia bisa kalah. Mungkin bisa kita simpulkan bahwa ini lah hasil mutu pendidikan di Indonesia yang dari kecil dituntut untuk menghafal bukan untuk berpikir”, ucapnya.

Senada dengan Hizbi, Ketua Jurusan Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH), Dudang Gojali, menjelaskan bahwa jurusan PMH cukup provokatif dengan memandang penulisan jurnal ilmiah memiliki manfaat cukup penting ke depannya melalui seminar ini. “Refleksi Malaysia itu benar adanya. Di UIN sendiri pernah menerima mahasiswa Malaysia untuk belajar Islam, namun kini mereka berada jauh di depan kita”, katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement