Senin 19 Mar 2012 06:29 WIB

Pedagang Diingatkan Jangan 'Menari' di Tengah Rencana Kenaikan BBM

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Anggota Komisi A DPRD Mimika, Papua, Athanasius Allo Rafra, mengingatkan para pedagang terutama distributor berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat tidak mencari keuntungan besar di tengah rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Jika harga BBM naik mulai 1 April 2012, sudah pasti harga barang kebutuhan pokok masyarakat di Timika juga akan naik.

"Bahkan sebelum terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi, harga barang kebutuhan pokok masyarakat sudah mengalami kenaikan terlebih dahulu," ujarnya. ''Para pedagang harus melihat penderitaan masyarakat kecil. Pedagang jangan menari-nari di atas penderitaan rakyat dengan mencari keuntungan besar. Kalau pun harga barang naik, kenaikannya harus wajar.''

Menurut wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu, kenaikan harga berbagai barang kebutuhan pokok masyarakat tidak bisa ditekan lantaran Indonesia menganut prinsip ekonomi pasar bebas. Dengan kondisi itu, pemerintah akan sulit melakukan intervensi harga barang di pasaran.

Allo Rafra meminta Pemkab Mimika membentuk tim untuk mengawasi kenaikan harga barang kebutuhan pokok masyarakat. Sehingga, pengusaha tidak sesuka hati menetapkan harga yang sulit terjangkau oleh kalangan masyarakat biasa.

"Saya kira Pemkab Mimika perlu melihat kondisi ini. Sehingga, kenaikan BBM tidak terlalu memberatkan masyarakat. Karena, meski harga BBM naik, tetapi pendapatan masyarakat tidak ikut naik," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement