Ahad 26 Feb 2012 22:28 WIB

Janjikan Kelulusan Uji Kompetensi Guru, Oknum Panitia Minta Rp 5 Juta

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Peserta uji kompetensi tes sertifikasi guru di Cianjur, Jabar,  mengaku dimintai uang oleh oknum panitia sertifikasi Disdik Cianjur, dengan jaminan kelulusan.

Salah seorang kepala sekolah yang meminta tidak disebutkan namanya mengemukakan pada Antara di Cianjur, Ahad (26/2), uang yang diminta oknum tersebut bervariasi antara Rp 5 sampai Rp 6 juta per orang.

Kepala sekolah dari Cianjur Utara yang mengikuti uji kompetensi tersebut membenarkan bahwa dirinya juga dimintai uang oleh oknum panitia. Uji kompetensi terhadap calon peserta sertifikasi guru di lingkungan Disdik Cianjur dilaksanakan di SMAN I Cianjur, Sabtu pekan lalu.

"Seorang oknum panitia dengan berani meminta sejumlah uang pada peserta uji kompetensi tes sertifikasi, dengan alasan, untuk "memuluskan" sertifikasi. Besaran uang yang harus dikeluarkan guru bervariasi mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 6 juta," tutur kepala sekolah tersebut.

Menurut dia, hal tersebut, telah merusak niat baik dari pihak Kementerian Pendidikan Nasional yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui program sertfikasi guru tersebut. "Tindakan oknum tersebut juga merugikan peserta tes, " ujarnya.

Untuk itu pihaknya mendesak panitia agar menghentikan dan menindak, perbuatan tidak terpuji oknum tersebut. "Ini jelas-jelas mencoreng dunia pendidikan, " ucapnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Sertifikasi Disdik Cianjur, Badawi, membantah tudingan itu. Dia mengatakan, uji kompetensi tes terhadap calon peserta sertifikasi, sangat ketat. Mulai dari datangnya lembar soal, pengisian soal dan diserahkan kembali ke Depdiknas RI.

"Setelah selesai ujian, lembar jawaban langsung di kirim ke provinsi, dan ke Jakarta, saat itu juga. Isu tersebut sudah beredar beberapa hari lalu melalui SMS, sebelum dilaksanakan tes uji kompetensi. Saya menjamin tidak ada konspirasi dan suap untuk meluluskan sertifikasi, " tegasnya.

Sementara itu, kata dia, jumlah peserta yang mengikuti uji kompetensi sebanyak 1.572 orang guru. Terdiri dari TK 13 orang, SD 1405 orang, SMP 83 orang, SMP 83 orang, dan SMA 21 orang, SMK 36 orang serta SLB 14 orang.

Kuota Cianjur sebanyak 1500 orang, sehingga papar dia, dari 1.572 orang guru yang mengikuti tes uji kompetensi, yang dinyatakan tidak lulus sebanyak 72 orang.

"Masing-masing peserta mengerjakan dua soal, pertama materi pedagogik (tentang keguruan), dan uji kompetensi mengikuti latar belakang pendidikan. Kalau sudah ada kelulusan, lalu peserta yang lulus mengikuti PLTG (Pendidikan Latihan Guru), di Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK), Unpas Bandung," katanya menambahkan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement