Selasa 21 Feb 2012 14:48 WIB

Bila Meletus Lagi, Merapi akan Beri Tanda-Tanda?

Rep: Yulianingsih/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Gunung Merapi Meletus/Ilustrasi
Foto: Republika
Gunung Merapi Meletus/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski aktivitas Gunung Merapi sedikit mengalami kenaikan sejak dua minggu lalu, namun gunung teraktif di dunia ini dipastikan belum akan meletus dalam waktu dekat. Prediksi itu diungkapkan Kasie Gunung Merapi Badan Penelitian dan Penyelidikan Tehnologi Gunungmerapi (BPPTK) Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBD), Sri Sumarti.

Ia cukup yakin status aktivitas gunung merapi saat ini masih aktif normal. "Merapi akan memberikan tanda-tanda jika meletus," terangnya saat ditemui di kantor BPPTK Yogya, Selasa (21/2).

Menurut dia, berdasarkan pengamatan seismograf di empat pos di puncak Merapi, gunung tersebut sejak pukul 07.00 WIB, Selasa ini tidak menunjukan adanya kegempaan. "Ini normal. Kemarin ada kegempaan dan tetapi sekarang tidak," ujarnya.

Keempat pos pengamatan di Merapi ini adalah di Pusung London, Plawangan, Deles dan Klatakan. Diakuinya, aktivitas Merapi Selasa ini memang menurun dibandingkan dua pekan lalu. Tetapi hal ini tidak berarti Merapi tidak beraktifitas sama sekali.

"Kita melakukan pantauan intensif 24 jam," tambahnya. Menurut dia Merapi memiliki dua tipe letusan yaitu efosif dan eksplosif. Efosif ini kata dia sering terjadi, yaitu letusan yang disertai pembentukan kubah lava yang kemudian disertai longsoran material dan awan panas.

Sedangkan eksplosif juga pernah terjadi seperti letusan tahun 2010 lalu. Eksplosif merupakan letusan ke atas secara besar. Letusan Merapi menurutnya bervariasi tidak bisa diprediksikan.

Namun, menurut dia, jika akan meletus Merapi akan melalui empat tahapan yaitu Normal, Waspada, Siaga dan Awas. Saat ini statusnya masih aktif normal. Pihaknya akan menaikkan status aktivitas Merapi bukan hanya bergantung dari peningkatan kegempaan semata tetapi juga peningkatan sudut deformasi serta aspek lainnya.

Merapi kata dia, pernah beristirahat 18 tahun, 12 tahun bahkan pernah hanya istirahat satu tahun saja. Itu terjadi pada tahun 1997 dan tahun 1998. "Letusan tbergantung pada Merapi, tetapi akan ada tanda-tandanya," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement