Kamis 09 Feb 2012 20:52 WIB

Tokoh Agama Bahas Isu Anarkisme

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Puluhan tokoh lintas agama dan organisasi kemasyarakatan di Kota Medan mengadakan pertemuan mendadak dan membahas isu terkait adanya kelompok yang mengindikasikan akan melakukan tindakan anarkis.

Pertemuan yang digagas LSM Gerakan Masyarakat Anti-Anarkis dan Terorisme (Gemaster) di Medan, Kamis (9/2) itu, dihadiri Pimpinan Thariqat Naghsabandiyah Cabang Medan Syekh Sahnan, Sekretaris Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Sumut Pendeta JA Ferdinandus, dan Ketua Forum Komunikasi Pemuda Budhis Tamil Indonesia Sanjiv Kumar.

Dalam dialog yang dihadiri Wakapolresta Medan AKBP Pranyoto itu, hadir juga Ketua IPNU Sumut Gunawan Abdi, Sekretaris GP Ansor Sumut Zulkarnain, dan Kabid Eksternal Badko HMI Sumut Borkat Sinaga.

Dalam dialog itu, anggota DPRD Sumut Brilian Moktar mengaku sangat prihatin dengan munculnya isu pengrusakan rumah umat lain terkait relokasi sebuah mushala di Jalan Putri Hijau Medan.

Pihaknya melihat adanya upaya untuk memperkisruh hubungan antar umat beragama di Kota Medan dengan menjadikan isu relokasi mushala tersebut. "Saya sangat sedih dengan beredarnya isu itu," katanya.

Pimpinan Thariqat Naghsabandiyah Cabang Medan Syekh Sahnan juga menyayangkan sikap kelompok yang ingin berbuat anarkis dengan isu rumah ibadah tersebut. "Itu tidak benar. Dalam Islam tidak diajarkan kekerasan," kata dia.

Karena itu, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat tanpa melihat latar belakang agama dan etnis untuk menghindari kebrutalan dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, Penasehat LSM Gemaster M Siddik Surbakti mengatakan, pihak-pihak yang ingin berdemokrasi diharapkan tidak menjadikan agama dan rumah ibadah sebagi temanya. "Masalah tempat ibadah itu sangat sensitif," ujarnya.

Ia mengharapkan pemerintah dan aparatur terkait dapat bersikap dengan tegas dan bijaksana dalam menetapkan kebijakan dalam menyikapi persoalan masyarakat. "Pemerintah harus harus bisa memilah, mana yang bermotif politik, mana pula yang bisnis," lanjut Siddik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement