Sabtu 28 Jan 2012 22:23 WIB

Gelombang Capai 2,5 Meter, ASDP Merak Belum Operasikan Kapal Cepat

Suasana di Pelabuhan Merak (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Suasana di Pelabuhan Merak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,

MERAK -- PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) Pelabuhan Merak belum mengoperasikan kapal cepat untuk melayani penyeberangan Merak-Bakauheni karena gelombang tinggi dan tiupan angin kencang di Selat Sunda.

"Kami belum bisa mengoperasikan kapal cepat, selain tidak ada izin pelayaran dari Adpel juga cuaca sedang buruk," kata PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Pelabuhan Merak Didi Juliansyah, Sabtu.

Ia mengatakan, selama beberapa hari terakhir kondisi cuaca di kawasan Selat Sunda memburuk. Gelombang tinggi disertai tiupan angin kencang dan hujan deras sehingga kapal cepat yang melayani Merak-Bakauheni, Lampung, tidak beroperasi.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Serang tinggi gelombang di Selat Sunda mencapai 2,5 meter dengan kecepatan angin rata-rata 40 kilometer per jam.

Dengan begitu, kata dia, ASDP Merak belum berani mengoperasikan kapal cepat yang berpenumpang 200 orang itu. Ia menyebutkan, kapal cepat tidak kuat menahan ombak setinggi 2,5 meter dan tiupan angin 40 km per jam.

Kapal cepat KMC Alle Exspres-6 yang tidak beroperasi terpaksa disandarkan di Pelabuhan Merak sambil menunggu cuaca membaik. Kapal cepat bisa dioptimalkan jika cuaca baik di perairan Selat Sunda untuk membantu kelancaran penyeberangan saat penumpang melonjak.

"Kami mengoperasikan kembali kapal cepat jika cuaca di Selat Sunda sudah normal," katanya. Sementara itu, Koordinator Unit Analis BMKG Serang Hadiyanti mengatakan, cuaca di Selat Sunda atau Merak-Bakauheni memburuk akibat dampak tidak langsung badai tropis yang melanda kawsasan utara Darwin, Australia. "Kami minta kapal cepat tidak dioperasikan karena gelombang cukup tinggi diserta angin kencang hingga awal Februari," katanya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement