Jumat 20 Jan 2012 12:39 WIB

GM Peroleh Kembali Posisi Utama Produsen Mobil Dunia

Volkswagen diperkirakan berhasil melampaui Toyota dan General Motors dalam jumlah penjualan mobil di dunia untuk tahun 2011.
Foto: AP
Volkswagen diperkirakan berhasil melampaui Toyota dan General Motors dalam jumlah penjualan mobil di dunia untuk tahun 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, General Motors (GM) mendapatkan kembali posisinya sebagai produsen mobil terbesar dunia dalam satu gebrakan produksi. Hal ini mengagetkan setelah perusahaan besar ini menghadapi bangkrut dua tahun yang lalu.

Penjualan GM di tahun lalu meningkat 7,6 persen dengan 9 juta unit kendaraannya. Toyota yang menggantikan posisi GM sebagai produsen top dunia di tahun 2008, menargetkan pemasaran sebesar 7,9 juta unit di 2011. Jumlah produk Toyota menciut saat terjadinya bencara alam di Jepang dan Thailand yang menghancurkan pabrik mereka dan para suplier.

Jumlah pemasaran GM itu telah memici klaim dari lawan perusahaan tersebut, Volkswagen, yang sebelumnya juga berada di posisi teratas sebagai produsen terbesar dunia. Menurut Wall Street Journal, perusahaan Jerman itu mengatakan bahwa jumlah penjualan GM itu melejit karena ada tambahan pemasaran yang dilakukan oleh rekanannya di Cina.

Volkwagen mendebat bahwa jumlah pemasarannya sendiri tidak memasukkan produk truk MAN dan Scania yang juga mengambil porsi terbesar pemasarannya. Pemasaran Volkswagen di tahun 2011 mencapai 8,1 juta unit. 

Para pengamat mengatakan, jumlah pemasaran itu bisa dilihat dari berbagai sisi. Mereka menjelaskan bahwa produsen mobil seringkali membuat investasi di sejumlah perusahaan lain di seluruh dunia sebagai rekanan. Keputusan memasukkan atau tidaknya pemasaran dari para rekananmereka itu, tergantung pada keterlibatan produsen dalam jalannya perusahaan rekanan.

"Jika GM menambahkan gambaran dari perusahaan di Cina, yang mengambil bagian cukup banyak dalam pengoperasian hariannya, tidak ada yang salah dengan (jumlah pemasaran) itu. Tapi, jika mereka juga memasukkan sejumlah produsen di mana mereka punya investasi pasif, maka hal itu jelas salah," kata Vivek Vaidya dari Frost and Sullivan kepada BBC News, Jumat (20/1).

GM bangkit dari kebangkrutannya di tahun 2009 setelah mendapatkan dana talangan sebesar 52 miliar dolar AS. Lembaga keuangan Amerika Serikat masih memiliki lebih dari 30 persen saham GM. Sejak itu, GM fokus dalam meningkatkan sahamnya di beberapa pangsa pasar yang paling cepat pertumbuhannya di dunia, seperti di Cina dan India.

Pekan lalu, produsen mobil AS ini mengatakan, pemasaran kendaraannya dan para rekanan di Cina telah meningkat sebesar 8,3 persen dan meraih rekor pemasaran yang tinggi dengan jumlah 2,5 juta mobil di 2011. CEO GM, Dan Akerson, mengatakan bahwa pemasaran yang kuat jadi kunci perusahaan untukk mendapatkan keuntungan dan melanjutkan investasi untuk produk baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement