Ahad 01 Jan 2012 17:13 WIB

Warga Ternate Terancam Banjir Lahar Dingin

Sejumlah warga berkumpul menyaksikan sisa-sisa abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, Senin (5/12).
Foto: Antara/Achunk
Sejumlah warga berkumpul menyaksikan sisa-sisa abu vulkanik yang dimuntahkan Gunung Gamalama di Ternate, Maluku Utara, Senin (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE-- Banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) masih mengancam warga setempat, karena di puncak dan lereng gunung itu masih banyak menumpuk lahar dingin.

"Kalau hujan deras pasti lahar dingin tersebut akan mengalir ke bawah melalui sejumlah kali yang melintas di permukiman warga. Jadi warga di Ternate harus selalu waspada," kata Wakil Wali Kota Ternate, Arifin Djafar di Ternate, Ahad.

Sesuai laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa di lereng Gunung Gamalama ada patahan tebing dan itu juga bisa menjadi ancaman bagi warga Ternate karena kalau hujan deras maka batu dari patahan tebing itu akan mengalir kebawah bersama lahar dingin.

Wakil Walikota Ternate Arifin Djafar mengatakan, Pemkot Ternate telah berupaya mengantisipasi terjadinya kerusakan akibat terjangan banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama dengan cara mengeruk sejumlah kali yang menjadi aliran lahar dingin gunung itu.

Sejumlah kali di Ternate, seperti di Kelurahan Tubo yang semula penuh dengan material lahar dingin akibat banjir lahar dingin pada 5 Desember 2011 dan 27 Desember 2011 kini telah dikeruk. Begitu pula tanggulnya mulai dibenahi.

"Permukiman warga yang tertutup lumpur akibat banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama juga telah dibersihkan oleh Pemkot Ternate bekerja sama dengan aparat TNI-Polri serta sejumlah organisasi kepemudaan di daerah ini," katanya.

Ia menambahkan, dana yang dibutuhkan Pemkot Ternate untuk menangani berbagai kerusakan akibat terjangan banjir lahar dingin letusan Gunung Gamalama mencapai Rp200 miliar lebih dan sebagian besar dari dana itu diharapkan ditanggung pemerintah pusat.

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement